Kapal Pesiar Selamatkan 11 Orang Terombang-Ambing di Laut Kuba-Meksiko

Pada hari Rabu, kapal pesiar Brilliance of the Seas melakukan aksi penyelamatan terhadap sebelas orang yang terombang-ambing di perairan Teluk Meksiko, antara Kuba dan Meksiko. Kejadian ini mendapat perhatian luas setelah perusahaan liburan LGBT+, VACAYA, yang menyewa kapal tersebut, mengonfirmasi berita tersebut.

Kapal pesiar yang dioperasikan oleh Royal Caribbean itu berangkat dari New Orleans pada hari Sabtu untuk menjalani pelayaran selama tujuh malam. Saat memasuki hari ketiga pelayaran, sang kapten melihat sebuah perahu kecil di kejauhan yang tampak dalam kondisi terkapar. Randle Roper, CEO VACAYA, yang berada di kapal saat itu, menceritakan bahwa kapten langsung menghubunginya. “Kapten memberi tahu saya bahwa mereka akan berbalik untuk menyelidiki, dan itulah yang mereka lakukan,” ujar Roper dalam sebuah wawancara yang direkam dan dibagikan kepada CNN Travel.

Setelah mendekati lokasi, kru Brilliance of the Seas mengirimkan perahu bantuan untuk mendekati kapal yang terombang-ambing. Roper mengungkapkan bahwa sebelas orang yang berada di perahu itu sebagian besar merupakan pengungsi, meskipun ia tidak mengetahui dari negara mana mereka berasal. Ia menggambarkan betapa mengerikannya situasi yang mereka hadapi. “Saya hanya bisa membayangkan ketakutan yang mereka rasakan berada di tengah teluk tanpa kapal lain di sekitarnya,” tambah Roper.

Menurut Roper, ketika pengungsi melihat kapal pesiar tersebut, mereka mulai melambai dengan bendera putih sebagai tanda minta bantuan. Penumpang di kapal pesiar pun bergerak menuju dek untuk menyaksikan proses penyelamatan tersebut. “Dari jarak jauh, kami dapat melihat ada sepuluh orang lebih di perahu itu dan mereka jelas sedang dalam kesulitan,” kata Roper. Para pengungsi tampak berjuang dengan air yang masuk ke perahu, yang menunjukkan bahwa mereka sudah berhari-hari terombang-ambing tanpa bantuan, dengan perkiraan waktu terombang-ambing berkisar antara satu hingga dua hari.

Salah satu penumpang di kapal, mantan pembawa acara MTV Julie Brown, juga menyaksikan momen historis ini. Dalam sebuah video yang direkam, Brown terlihat berkomentar tentang proses penyelamatan, yang mana penumpang dievakuasi tiga orang sekaligus dari perahu yang mulai tenggelam. “Ketika mereka mendekati kapal, saya melambai kepada mereka dan mereka semua membalas. Jadi mereka jelas dalam keadaan baik meski lelah,” ujarnya.

Setelah berada di atas kapal, kondisi sebelas orang tersebut tampak memprihatinkan. “Mereka cukup kekurangan gizi dan kelelahan. Namun, sekarang mereka aman dan mendapatkan makanan serta banyak air untuk rehidrasi. Mereka berada dalam semangat yang baik,” kata Roper. Menurut rencana, pengungsi tersebut kemudian akan diputuskan langkah selanjutnya oleh Pihak Penjaga Pantai AS dan mereka akhirnya diturunkan di Meksiko pada hari Kamis.

Dalam momen solidaritas yang mengharukan, Roper menambahkan bahwa para tamu VACAYA berinisiatif untuk berdonasi, memberikan pakaian dan dana untuk membantu pengungsi tersebut. Ia juga menekankan pentingnya momen ini, terutama dalam konteks sosio-politik. “Dua kelompok yang sering kali terpinggirkan di Amerika adalah komunitas LGBT+ dan pengungsi. Merupakan sebuah kehormatan bagi kami bisa membantu mereka,” ujarnya dengan penuh emosional.

Kisah penyelamatan ini tak hanya menunjukkan keberanian dan kemanusiaan, tetapi juga menyoroti tantangan serius yang dihadapi oleh pengungsi yang berusaha mencari perlindungan. Sementara itu, upaya dari pihak berwenang dan dukungan masyarakat menjadi kunci dalam membantu mereka yang terjebak dalam ketidakpastian. berita ini telah menjadi pengingat akan pentingnya solidaritas dan empati antar manusia di seluruh dunia.

Exit mobile version