
USS Harry S. Truman, kapal induk Angkatan Laut Amerika Serikat, terlibat dalam insiden tabrakan dengan kapal niaga Besiktas-M pada Rabu malam di dekat Port Said, Mesir. Menurut pernyataan dari Armada Keenam Angkatan Laut, tabrakan tersebut terjadi kurang dari tengah malam waktu setempat saat kapal induk beroperasi di wilayah yang dikenal dengan kepadatan lalu lintas maritim, dekat pintu masuk utara Suez Canal, yang menjadi jalur penting bagi kapal-kapal internasional.
Kapal niaga Besiktas-M, berbendera Panama, sedang dalam perjalanan menuju pelabuhan di Rumania setelah baru saja melewati Suez Canal. Dengan panjang sekitar 620 kaki dan lebar 105 kaki, Besiktas-M memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan kapal induk Truman yang mencapai lebih dari 1.000 kaki dan 252 kaki di dek penerbangnya. Pada saat insiden, tidak ada kabar mengenai adanya korban jiwa atau injuri dari pihak kru kapal niaga, meskipun kapal tersebut dilaporkan mengalami kerusakan.
Sementara itu, pihak Angkatan Laut menyatakan bahwa meski ada tabrakan, kapal induk Truman tidak mengalami kebocoran atau luka serius. “Sistem tenaga penggerak kapal yang ditenagai oleh dua reaktor nuklir tetap dalam kondisi aman dan stabil,” jelas pernyataan tersebut. Meskipun rincian lebih lanjut mengenai kerusakan di kapal induk belum dirilis, komitmen untuk menyelidiki insiden tersebut sudah disampaikan.
Keberadaan Truman di kawasan tersebut tidak lepas dari konteks misi militernya yang lebih luas, terutama sesudah terlibat dalam operasi tempur di Laut Merah melawan pemberontak Houthi beberapa bulan lalu. Insiden sebelumnya di laut terjadi ketika USS Gettysburg secara tidak sengaja menembaki pesawat tempur F/A-18 yang baru lepas landas dari Truman, menghancurkan pesawat sekaligus memaksa kedua pilot untuk melompat dengan menggunakan parasut. Meskipun satu dari dua pelaut mengalami cedera ringan, detail lebih lanjut mengenai insiden ini masih dalam investigasi yang berlangsung.
Kesibukan lalu lintas maritim di dekat Suez Canal menjadi perhatian karena area ini merupakan rute kritis bagi kapal-kapal yang beroperasi di wilayah tersebut. Dalam beberapa tahun terakhir, insiden terkait tabrakan pelayaran tidak jarang terjadi mengingat tingginya jumlah kapal yang melintas. Kecelakaan di laut sering kali melibatkan berbagai faktor mulai dari cuaca, navigasi yang kurang sabar, serta komunikasi antara kapal yang beroperasi di lingkungan yang padat.
Para pejabat Angkatan Laut kini tengah melakukan penyelidikan mendalam terkait insiden tabrakan ini dan berjanji akan merilis informasi baru seiring perkembangan penyelidikan. “Kami sudah melakukan pembahasan besar-besaran untuk memastikan kami memahami apa yang terjadi dan alasan di balik insiden ini,” ungkap seorang pejabat senior Angkatan Laut. Penekanan lebih lanjut diberikan pada pentingnya keselamatan dan pelaksanaan protocol keamanan yang ketat di kapal-kapal operasional, terutama bagi kapal-kapal besar yang memiliki potensi risiko lebih tinggi saat beroperasi di jalur sempit.
Di pihak lain, dengan meningkatnya permintaan akan pengiriman barang melalui jalur laut, pengawasan yang ketat dan inisiatif keselamatan harus terus dilakukan. Tabrakan ini menjadi pengingat akan tantangan yang dihadapi oleh pengguna jalur laut di seluruh dunia dan pentingnya kerjasama internasional dalam menjaga keselamatan pelayaran. Seiring investigasi berlanjut, pihak Angkatan Laut berkomitmen untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa yang akan datang.