
Iraq berencana untuk meningkatkan kapasitas produksi minyaknya menjadi lebih dari 6 juta barel per hari (bpd) pada tahun 2029. Kementerian Minyak Iraq mengungkapkan rencana ambisius ini melalui laporan yang diterbitkan oleh kantor berita negara pada hari Minggu lalu. Dalam upaya ini, Iraq ingin memperkuat posisinya sebagai produsen minyak utama di dunia, mengingat saat ini negara tersebut memproduksi sekitar 4 juta bpd.
Bassem Mohamed Khodeir, wakil menteri di Kementerian Minyak Iraq, menjelaskan bahwa pencapaian target tersebut akan dilakukan melalui eksplorasi minyak dan aktivitas pengeboran di seluruh negeri. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah penandatanganan kesepakatan dengan perusahaan minyak besar BP untuk mengembangkan kembali empat lapangan minyak dan gas di Kirkuk. Kesepakatan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan kapasitas produksi nasional.
Sebagai anggota kedua terbesar dalam kelompok OPEC+, yang terdiri dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya termasuk Rusia, Iraq berkomitmen untuk mengikuti kesepakatan produksi yang telah disepakati bersama. Bulan lalu, Iraq mengumumkan bahwa mereka akan menyusun rencana baru untuk mengimbangani produksi berlebih yang terjadi sebelumnya. Tindakan ini diambil di tengah pemotongan produksi yang diimplementasikan oleh OPEC+ sebesar 5,85 juta bpd, yang setara dengan sekitar 5,7% dari suplai global.
Untuk memahami rencana Irak lebih dalam, berikut adalah beberapa poin kunci mengenai strategi peningkatan kapasitas produksi minyak:
Target Peningkatan Produksi: Irak menetapkan sasaran untuk lebih dari 6 juta bpd pada tahun 2029, meningkat signifikan dari produksi saat ini sebesar 4 juta bpd.
Langkah Eksplorasi: Negara ini akan fokus pada eksplorasi minyak baru dan pengeboran, yang menjadi pilar utama dalam pencapaian target produksi.
Kemitraan Strategis: Kesepakatan dengan BP untuk mengembangkan lapangan minyak dan gas di Kirkuk menunjukkan adanya kolaborasi dengan perusahaan internasional untuk meningkatkan kapasitas produksi.
Komitmen OPEC+: Iraq tetap berkomitmen pada kesepakatan output OPEC+, yang bertujuan untuk mengatur pasar minyak global dengan jumlah pemotongan yang signifikan.
- Rencana Peningkatan Keberlanjutan: Kementerian Minyak Iraq berencana untuk menyusun strategi baru guna mengimbangi output yang berlebihan sebelumnya, menandakan keseriusan dalam mengatur dan meningkatkan produksi.
Dengan rencana ini, Iraq berusaha untuk tidak hanya meningkatkan produksi minyak, tetapi juga memperkuat posisi ekonominya di pasar global. Proyek eksplorasi dan kemitraan dengan perusahaan minyak besar menjadi langkah strategis untuk mencapai tujuan jangka panjang. Potensi cadangan minyak yang besar di Iraq bersama dengan dukungan investasi asing diharapkan dapat mengubah dinamika industri minyak di negara tersebut.
Massifnya rencana ini juga berpotensi memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan pendapatan negara, yang sebelumnya bergantung pada pendapatan minyak sebagai sumber utama.
Iraq berharap dapat menjalankan strategi ini dengan efektif, menghadapi tantangan yang ada dalam industri minyak global, dan bersaing secara sehat di pasar yang semakin kompleks. Perkembangan lebih lanjut mengenai rencana ini akan terus dipantau, terutama bagaimana implementasinya dapat berjalan seiring dengan dinamika pengelolaan produksi minyak dalam konteks global.