Sains

Ilmuwan AS Ciptakan Teknologi Canggih Anti Tabrakan Satelit

Ilmuwan asal Amerika Serikat telah mengembangkan teknologi baru yang berpotensi merevolusi keselamatan di ruang angkasa. Alat yang dinamakan Extremely Low Resource Optical Identifier (ELROI) dirancang untuk mengurangi risiko tabrakan antar satelit di tengah meningkatnya jumlah objek luar angkasa. Inovasi ini dihasilkan oleh Laboratorium Nasional Los Alamos (LANL) dan diharapkan dapat memberikan solusi efektif terhadap tantangan yang dihadapi oleh industri antariksa saat ini.

Dengan lebih dari 11.000 satelit aktif dan hampir 40.000 serpihan ruang angkasa yang mengorbit Bumi, situasi di luar angkasa menjadi semakin padat. David Palmer, pimpinan proyek ELROI, menjelaskan bahwa kecepatan objek-objek tersebut yang mencapai lebih dari 17.000 mil per jam membuat potensi tabrakan semakin mengkhawatirkan. “Ketika dua objek antariksa bertabrakan, mereka dapat melepaskan ribuan pecahan, yang masing-masing dapat mengenai objek lain,” ungkap Palmer. Tabrakan semacam ini tidak hanya merusak satelit, tetapi juga dapat menciptakan puing-puing yang memenuhi orbit dan membahayakan misi satelit lainnya.

Dalam upaya untuk mendeteksi kemungkinan tabrakan, organisasi seperti US Space Force dan perusahaan komersial saat ini mengandalkan teleskop dan radar. Namun, tantangan utama muncul ketika satu peluncuran membawa ratusan satelit sekaligus. Teleskop dan radar hanya dapat melihat satelit sebagai titik cahaya tanpa informasi spesifik mengenai identitasnya. Proses identifikasi yang membosankan ini sering kali memakan waktu berminggu-minggu dan dapat berakibat fatal jika informasi yang salah diperoleh.

ELROI hadir sebagai solusi yang menjanjikan untuk masalah ini. Perangkat ini berupa lampu kecil yang dapat dipasang di satelit, berfungsi seperti “pelat nomor kendaraan” di luar angkasa. Lampu ini akan berkedip dan mengirimkan kode unik yang memudahkan identifikasi. Meskipun memiliki kecerahan yang sama dengan LED rumah tangga, ALROI dilengkapi dengan algoritma canggih yang memungkinkan sinyalnya terdeteksi oleh teleskop kecil dari jarak ribuan kilometer.

Berdaya rendah, ELROI menggunakan sumber energi dari sel surya mini dan baterai yang dapat diisi ulang. Ukuran seluruh sistem juga sangat kecil, sekitar seukuran perangko, sehingga mudah dipasang di bagian luar satelit tanpa memerlukan perawatan lebih lanjut. Sistem ini pertama kali diuji dalam dua peluncuran pada tahun 2024, di mana ELROI secara sukses berhasil mengidentifikasi satelit hanya dalam waktu 48 jam, bahkan sebelum operator mengetahui satelit mana yang membawa alat tersebut.

Palmer menceritakan, “Pada peluncuran kedua, ada delapan objek di luar angkasa, tetapi tidak seorang pun tahu objek mana yang mana. Saya mengamati kedelapan objek tersebut melalui teleskop kami, dan dalam waktu 48 jam, saya memperoleh data yang mengidentifikasi satelit pembawa ELROI.” Keberhasilan ini menandai kemajuan signifikan dalam bidang pengelolaan ruang angkasa dan keamanan satelit.

Keberadaan ELROI dapat menjadi langkah krusial dalam mengurangi risiko tabrakan di luar angkasa dan memperpanjang masa pakai satelit. Dengan teknologi ini, komunitas penelitian antariksa kini memiliki alat yang andal untuk melakukan identifikasi satelit dengan cepat, sehingga dapat mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencegah tabrakan dan memastikan kelangsungan operasional sistem satelit. Inovasi ini mencerminkan kemajuan yang pesat dalam teknologi antariksa, di mana keselamatan menjadi prioritas utama dalam menghadapi tantangan ruang angkasa yang semakin kompleks.

Hendrawan adalah penulis di situs spadanews.id. Spada News adalah portal berita yang menghadirkan berbagai informasi terbaru lintas kategori dengan gaya penyajian yang sederhana, akurat, cepat, dan terpercaya.

Berita Terkait

Back to top button