SEMARANG – Dalam upaya melestarikan budaya Indonesia, iForte menggelar iForte National Dance Competition Inspirasi Diri di Auditorium Agnes Widanti, Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang. Acara ini mempertemukan 16 grup semifinalis dari berbagai SMA/K dan universitas di Semarang dan sekitarnya. Dengan tema “Inspirasi Diri”, kompetisi ini bertujuan untuk memberikan wadah bagi generasi muda mengekspresikan kreativitas mereka melalui tari yang menggabungkan lagu pop dengan unsur-unsur budaya tradisional Indonesia.
Dari sekitar 413 pendaftar yang berasal dari 127 kota di seluruh Indonesia, iForte telah melaksanakan babak penyisihan regional di 15 kota besar lain, termasuk Jakarta, Yogyakarta, dan Surabaya. Ajang ini tidak hanya menjadi kompetisi, tetapi juga sebuah perayaan budaya yang melibatkan para seniman dan juri terkemuka, seperti Pulung Jati dari Pulung Dance Studio Yogyakarta dan Agusta Rowdra dari Dewan Kesenian Semarang.
Kegiatan ini menjadi penting bagi generasi Z di Semarang, yang diharapkan dapat menjadi katalisator bagi mereka untuk mengapresiasi dan melestarikan budaya lokal di tengah gempuran budaya asing. Pasalnya, menurut Agusta, event seperti ini sangat dirindukan karena memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk belajar dan berinteraksi dengan seni tari tradisional.
Kompetisi ini dibuka pada tanggal 26 September 2024 dengan melibatkan berbagai elemen budaya. Musik tema “Inspirasi Diri”, yang ditulis oleh Ibu Silvi Liswanda, mengkombinasikan melodi pop dengan alat musik tradisional dari berbagai daerah, mencakup Papua hingga Sumatera Barat. Melalui lagu ini, video musik bahkan sudah mencapai 8,4 juta views di YouTube, membuktikan tingginya minat dan respons positif dari masyarakat.
Dalam kompetisi ini, ada dua kategori yang dipertandingkan yaitu kategori SMA/SMK dan kategori Mahasiswa. Dari kategori SMA/SMK, grup Eufouria Dance Crew yang mewakili SMA Negeri 4 Surakarta berhasil meraih juara pertama. Sementara di kategori Mahasiswa, grup Sevonce dari Universitas Sebelas Maret berhasil berprestasi serupa. Di samping itu, penghargaan untuk “Best Costume” diraih oleh UKM Seni Kembangtaru dari Soegijapranata Catholic University (SCU), menunjukkan betapa pentingnya aspek visual dalam suatu pertunjukan tari.
Pimpinan kampus SCU, Dr. Ferdinandus Hindiarto, menyoroti betapa pentingnya kompetisi ini dalam memberikan platform bagi para pemuda untuk mengekspresikan diri. “Menari itu tidak hanya melibatkan intelektual dan fisik, tapi juga hati,” ungkapnya saat menghadiri acara tersebut.
Dengan berakhirnya babak semifinal regional di Semarang, grup pemenang kini bersiap untuk berpartisipasi dalam babak Grand Final yang akan diadakan di Jakarta pada April mendatang. Para pemenang dari setiap regional akan berkompetisi dengan perwakilan regional lainnya untuk merebut gelar juara nasional.
iForte, sebagai penyelenggara, memiliki komitmen yang kuat dalam pelestarian budaya. Victor Sihombing, GM Marketing Communication iForte, menjelaskan bahwa ajang ini bukan sekadar kompetisi, tetapi merupakan perayaan semangat anak muda untuk melestarikan budaya.
Dengan semakin banyaknya generasi muda yang terlibat dalam seni tari, harapan untuk melestarikan budaya Indonesia pun semakin menguat. iForte National Dance Competition Inspirasi Diri menjadi salah satu langkah penting dalam mendorong generasi muda Semarang untuk mencintai dan melestarikan warisan budaya yang kaya dan beragam ini.