
Honor, perusahaan pembuat ponsel pintar asal China, mengumumkan rencana ambisius untuk menginvestasikan hingga US$10 miliar (sekitar Rp165,2 triliun) dalam pengembangan kecerdasan buatan (AI) selama lima tahun ke depan. CEO Honor, James Li, mengungkapkan bahwa investasi ini bertujuan untuk mengubah paradigma bisnis perusahaan dari sekadar produsen ponsel pintar menjadi pemain utama dalam dunia teknologi yang menyediakan sistem PC, tablet, dan perangkat yang dapat dikenakan (wearables) yang didukung oleh teknologi AI.
Latar belakang dari keputusan ini tidak terlepas dari persaingan yang semakin ketat di pasar ponsel pintar global, di mana Honor berupaya untuk memantapkan kembali posisinya. Honor, yang pernah menjadi unit dari Huawei, berusaha untuk merebut kembali pasar yang kini dikuasai oleh pesaing-pesaing seperti Huawei dan Vivo. Dengan pangsa pasar 14,9% pada tahun lalu, Honor menempati posisi keempat dalam hal pengiriman ponsel pintar di China. Pengumuman investasi ini datang di tengah agenda besar perusahaan untuk memperkuat inovasi dan meningkatkan kemampuan produk di masa depan.
Dalam pengembangan AI, Honor tidak sendirian. Saat ini, terdapat gelombang investasi yang signifikan dalam teknologi AI di China, didorong oleh dukungan dari pemerintah dan berbagai perusahaan rintisan. Berbagai sektor, mulai dari pemerintah daerah hingga produsen peralatan rumah tangga, tengah berlomba-lomba untuk mengintegrasikan teknologi AI atau melakukan riset lanjutan dalam pemanfaatannya.
Honor tidak hanya fokus pada pengembangan AI untuk produk-produk konsumen. Dengan memanfaatkan kecerdasan buatan, perusahaan berharap dapat meningkatkan efisiensi operasional dan menghadirkan fitur-fitur inovatif pada perangkatnya. Li menambahkan bahwa langkah ini merupakan salah satu cara untuk memastikan bahwa Honor tetap relevan dan kompetitif di pasar yang terus berkembang.
Beberapa poin penting terkait rencana investasi Honor dalam pengembangan AI mencakup:
Durasi Investasi: Rencana investasi ini akan berlangsung selama lima tahun, dengan total alokasi dana mencapai US$10 miliar.
Ekspansi Bisnis: Honor berencana untuk memperluas portofolio produknya dengan mengembangkan sistem PC, tablet, dan perangkat wearable berbasis AI.
Dukungan Pemerintah: Sebelumnya, Honor mendapatkan dukungan signifikan dari pemerintah Shenzhen, yang mencakup pendanaan untuk R&D, keringanan pajak, dan bantuan untuk meningkatkan jangkauan pasar internasional.
- Fokus Inovasi: Investasi ini diarahkan untuk mendukung inovasi dan meningkatkan daya saing produk Honor di masa depan, terutama dalam menghadapi kompleksitas dan tuntutan pasar yang terus berubah.
Meskipun Honor telah melakukan langkah strategis melalui restrukturisasi pemegang saham pada Desember 2024, yang semakin mendekatkan mereka dengan rencana penawaran umum perdana (IPO), perusahaan belum mengumumkan jadwal pasti untuk go public. Namun, langkah investasi ini diharapkan dapat memberikan landasan yang kuat bagi pertumbuhan jangka panjangnya.
Honor juga harus bersaing dengan pemimpin pasar seperti Huawei, yang masih mempertahankan posisi kuatnya di tengah tantangan yang ada. Honor berada dalam situasi yang menantang, di mana mereka tidak hanya harus menarik kembali pengguna yang hilang tetapi juga meraih perhatian konsumen yang semakin memiliki ekspektasi tinggi terkait inovasi teknologi, terutama dalam perangkat pintar.
Dengan visinya untuk menjadi salah satu pemimpin dalam industri teknologi berbasis AI, Honor menunjukkan determinasi untuk bertahan dan berkembang, sekaligus berusaha untuk tetap relevan di tengah persaingan yang semakin ketat. Langkah investasi yang besar ini mencerminkan keyakinan perusahaan bahwa masa depan teknologi AI adalah sangat cerah, dan mereka bertekad untuk meneruskan perjuangan menuju puncak industri.