
Korean startup chip FuriosaAI baru-baru ini menolak tawaran akuisisi senilai $800 juta yang diajukan oleh Meta Platforms Inc., memilih untuk tetap berkembang sebagai perusahaan independen. Keputusan ini menandai momen penting bagi FuriosaAI, yang didirikan delapan tahun yang lalu dan kini menjadi salah satu pemimpin dalam pengembangan semikonduktor untuk layanan inferensi kecerdasan buatan (AI).
Menurut sumber yang enggan disebutkan namanya, Meta dan FuriosaAI telah melakukan diskusi mengenai akuisisi sejak awal tahun ini. Namun, perwakilan dari kedua perusahaan tidak memberikan komentar resmi mengenai hal ini. FuriosaAI dipimpin oleh June Paik, yang sebelumnya bekerja di Samsung Electronics Co. dan Advanced Micro Devices Inc., serta terkenal dengan pengembangan prosesor generasi kedua mereka, RNGD, yang dirancang untuk bersaing dengan produk dari Nvidia, Groq, SambaNova Systems, dan Cerebras Systems.
FuriosaAI memiliki ambisi untuk berkembang lebih lanjut sebelum menjalani penawaran umum perdana (IPO) di masa depan. Mereka tengah menggalang dana dan diperkirakan akan menyelesaikan putaran pendanaan Seri C yang diperpanjang dalam waktu dekat, yang diharapkan akan melampaui target yang telah ditetapkan.
Seiring dengan keputusan FuriosaAI, saham dari DSC Investment Inc., perusahaan modal ventura yang merupakan investor besar dalam startup tersebut, mengalami penurunan lebih dari 16%. Sebelumnya, saham DSC Investment meningkat pesat setelah kabar akuisisi oleh Meta mencuat pada bulan Februari. Namun, pada saat yang sama, saham Meta mengalami kenaikan sebesar 3,4%, mencapai harga $616,78 di pasar New York.
Meta berfokus pada investasi besar-besaran dalam infrastruktur kecerdasan buatan untuk memperkuat posisi mereka di pasar yang semakin kompetitif, bersaing dengan perusahaan-perusahaan seperti OpenAI dan Google, serta startup baru seperti DeepSeek. Mark Zuckerberg, CEO Meta, menyatakan bahwa perusahaan akan menghabiskan hingga $65 miliar pada tahun ini untuk membangun pusat data yang besar dan memperluas tenaga kerja AI mereka, serta meramalkan pengeluaran yang lebih besar lagi di masa mendatang.
FuriosaAI, yang memiliki sekitar 150 karyawan, termasuk 15 di kantor mereka di Silicon Valley, saat ini sedang menyediakan sampel chip mereka kepada sejumlah pelanggan, termasuk LG AI Research dan Saudi Aramco. Ini merupakan bagian dari lebih dari dua belas pelanggan yang terlibat dalam proses sampling selama paruh pertama tahun ini. Chip terbaru mereka, RNGD, diproduksi menggunakan teknologi proses 5-nanometer dari Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. dan menggunakan memori HBM3 yang disuplai oleh SK Hynix Inc.
Dalam konteks persaingan yang semakin ketat dalam industri chip AI, penolakan FuriosaAI terhadap tawaran Meta menunjukkan komitmen mereka untuk mempertahankan independensi dan fokus pada inovasi produk. Dengan rencana untuk IPO ke depannya dan kerja sama dengan berbagai pelanggan teknologi besar, FuriosaAI berada pada jalur yang menarik untuk mengukuhkan posisi mereka di pasar semikonduktor AI global. Keterlibatan mereka dalam pengembangan teknologi mutakhir dapat membawa dampak signifikan dalam industri yang terus berkembang ini, memberikan dorongan bagi kemajuan teknologi dan peningkatan daya saing di antara para pemain utama di sektor AI.