Exclusive: Ripple CLO Berusaha Hancurkan Stereotip ‘Crypto Bro’

Stuart Alderoty, Chief Legal Officer (CLO) Ripple sekaligus Presiden National Cryptocurrency Association (NCA), baru-baru ini memberikan wawancara eksklusif yang mengungkapkan cita-citanya untuk meruntuhkan stereotip “crypto bro”. Wawancara ini menyoroti realitas pengguna cryptocurrency dan bagaimana NCA berupaya menjadi sumber informasi yang kredibel di tengah kesimpangsiuran akan dunia kripto.

Alderoty menjelaskan bahwa salah satu kesalahpahaman terbesar di ruang crypto saat ini bukanlah mengenai harga atau regulasi, melainkan mengenai orang-orang yang terlibat. “Kami semua telah mendengar tentang stereotip ‘crypto bro’ – pandangan keliru bahwa crypto hanya untuk orang tertentu atau bahwa satu-satunya utilitasnya adalah investasi. Kenyataannya adalah bahwa crypto tidak memiliki tipe,” ujarnya.

NCA, yang baru diluncurkan setelah tujuh bulan dalam mode diam, berfungsi sebagai inisiatif edukasi nirlaba yang bertujuan mengatasi informasi yang salah, memberikan sumber daya yang berharga, serta membantu pengguna kripto sehari-hari. Organisasi ini, yang sebagian dibiayai oleh Ripple, beroperasi sepenuhnya sebagai entitas mandiri yang fokus untuk mengarahkan percakapan publik tentang aset digital ke arah yang baru.

Dalam sebuah penelitian yang dirilis oleh NCA, Alderoty memaparkan beberapa fakta menarik tentang pengguna cryptocurrency di Amerika Serikat:

1. Sekitar satu dari lima orang dewasa di AS kini menggunakan cryptocurrency.
2. Lebih banyak orang berusia di atas 55 tahun yang menggunakan crypto dibandingkan dengan mereka yang berusia di bawah 25 tahun.
3. Hampir sepertiga dari seluruh pemegang crypto di Amerika adalah wanita.
4. Pemegang crypto lebih mungkin bekerja di sektor konstruksi (12%) dibandingkan dengan sektor keuangan (7%).
5. Sekitar 26% dari rumah tangga pemilik crypto berpenghasilan kurang dari $75.000 per tahun.

Menyusul banyaknya kesalahpahaman tersebut, Alderoty menggarisbawahi bahwa saat ini merupakan waktu yang tepat untuk mengisi kekosongan yang semakin terlihat dalam ekosistem crypto di AS. “Kami senang memberikan suara kepada orang-orang nyata dan bisnis yang menggunakan crypto saat ini dan berharap bahwa cerita-cerita mereka menginspirasi serta memberikan informasi kepada orang lain yang mungkin tertarik dengan crypto tetapi tidak tahu harus mulai dari mana,” tuturnya.

NCA tidak terlibat dalam regulasi atau legislasi, dan bukan organisasi lobi atau advokasi. Alderoty menjelaskan bahwa fokus mereka adalah mendukung konsumen secara langsung melalui kesadaran dan edukasi. “Berdasarkan temuan kami, kami perkirakan bahwa adopsi dan penggunaan crypto akan terus meningkat di seluruh negara,” tambahnya.

Dalam konteks keberhasilan hukum Ripple, Alderoty menyatakan, “Pengalaman saya sebagai CLO Ripple memberi saya perspektif unik tentang hambatan yang dihadapi pemegang crypto di Amerika dan perlunya organisasi seperti NCA untuk membantu orang-orang menavigasi lanskap yang terus berubah.”

Mengenai warisan yang ingin ditinggalkannya, Alderoty menekankan pentingnya regulasi yang adil dan transparan. Meskipun bab hukum Ripple dengan SEC telah ditutup, dia mencatat bahwa perjuangan untuk regulasi yang lebih baik masih jauh dari selesai. Putusan kasus tersebut telah menciptakan preseden hukum landmark untuk seluruh industri crypto. Ia mengungkapkan bahwa ada peluang besar di depan, terutama di AS, di mana 73% pemegang crypto percaya bahwa penting bagi negara ini untuk menjadi pemimpin global di bidang tersebut.

Di tengah segala perkembangan ini, NCA berkomitmen untuk membantu masyarakat Amerika sehari-hari memahami apa arti peraturan yang baru bagi mereka, sehingga selain menjalankan misi edukatif, mereka juga berperan sebagai jembatan antara dunia crypto dan masyarakat luas. Dengan langkah-langkah ini, Alderoty berharap bahwa citra pengguna crypto yang lebih beragam dan inklusif dapat segera terbangun, menjelaskan bahwa crypto adalah untuk semua orang, bukan hanya segelintir orang tertentu.

Berita Terkait

Back to top button