EU Targetkan Armada Bayangan Rusia dengan Sanksi ke-16

EU semakin memperkuat langkah-langkah sanksi terhadap Rusia dengan meluncurkan paket sanksi ke-16, yang secara khusus menargetkan armada bayangan Rusia. Paket sanksi ini disetujui oleh duta besar Uni Eropa pada hari Rabu, hanya beberapa hari menjelang peringatan ketiga tahun invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina. Pengumuman ini disampaikan oleh kepresidenan Polandia di Uni Eropa.

Package sanksi terbaru ini, yang akan diratifikasi secara formal oleh para menteri luar negeri pada hari Senin, akan menargetkan kapten dan pemilik dari armada bayangan Rusia, yaitu kapal-kapal dengan kepemilikan yang tidak jelas dan sering kali tidak terjamin. Armada ini telah digunakan oleh Moskow untuk menghindari batas harga minyak yang ditetapkan oleh Barat, serta untuk mengangkut biji-bijian Ukraina yang dicuri. Selain itu, pihak berwenang juga khawatir bahwa kapal-kapal tersebut dapat digunakan untuk merusak kabel telekomunikasi di Laut Baltik dan Laut Utara.

Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, menyambut baik langkah-langkah baru ini. Ia menegaskan melalui akun media sosialnya, “Uni Eropa semakin memperketat tindakan mereka dengan menargetkan lebih banyak kapal dari armada bayangan [Presiden Rusia Vladimir] Putin dan menerapkan larangan impor dan ekspor baru.” Von der Leyen menambahkan, “Kami berkomitmen untuk terus menekan Kremlin.”

Kaja Kallas, diplomat senior Uni Eropa, juga menyatakan pendapat yang sejalan, menyebutkan bahwa dengan tindakan lebih lanjut terkait penghindaran sanksi, larangan impor dan ekspor baru, serta sanksi terhadap armada bayangan Putin, mereka sedang menutup pintu belakang yang memungkinkan mesin perang Rusia untuk beroperasi. “Kremlin tidak akan mematahkan tekad kami,” tegasnya.

Paket sanksi ini memiliki konsekuensi serius bagi kapal yang disetujui untuk dikenakan sanksi. Kapal-kapal tersebut dilarang memasuki wilayah Uni Eropa, dan aset pemilik kapal yang beroperasi di blok ini dapat dibekukan. Sebelumnya, Uni Eropa telah melarang hampir 80 kapal untuk masuk ke pelabuhannya dan melarang perusahaan-perusahaan memberikan layanan kepada mereka. Dengan tambahan 73 kapal yang muncul dalam daftar sanksi terbaru, total capaian langkah ini semakin menunjukkan ketegasan Uni Eropa.

Dalam upaya lebih lanjut untuk mencegah penghindaran batas harga minyak, transaksi dengan 11 pelabuhan dan bandara di Rusia yang berkontribusi pada penghindaran tersebut akan dilarang. Selain itu, paket sanksi ini juga akan mengecualikan 13 bank Rusia dari sistem komunikasi keuangan SWIFT, yang berfungsi sebagai sistem internasional untuk transfer uang antarbank.

Dari sisi media, paket sanksi ini juga mencakup pencabutan lisensi siaran bagi delapan perusahaan media Rusia di Uni Eropa. Selain itu, langkah-langkah hukuman meliputi larangan luas terhadap impor aluminium dan paduan aluminium dari Rusia, serta larangan ekspor terhadap perangkat yang dapat digunakan untuk mengendalikan drone tempur, termasuk pengendali konsol video game.

Senin mendatang menandai peringatan tiga tahun invasi Rusia yang menyeluruh terhadap Ukraina. Tindakan sanksi yang dirancang ini mencerminkan upaya berkelanjutan Uni Eropa untuk menekan Moskow dan mendukung Ukraina dalam menghadapi agresi yang berkepanjangan. Sanksi-sanksi ini diharapkan dapat mengurangi kapasitas Rusia dalam melanjutkan konfliknya dan memberikan sinyal kuat kepada komunitas internasional mengenai ketidakpuasan terhadap tindakan agresif yang dilakukan pemerintah Rusia terhadap tetangga mereka.

Exit mobile version