Erick Thohir Tegaskan Siap Berantas Mafia Bola di Liga 2!

Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir menegaskan langkah tegasnya dalam memberantas mafia bola di Liga 2. Dalam pernyataannya baru-baru ini, Erick menyampaikan pentingnya peran wasit dalam menjaga integritas pertandingan serta meningkatkan kesejahteraan mereka. Seruan tersebut muncul di tengah kondisi kompetisi Liga 2 yang sedang berlangsung, di mana sejumlah permasalahan mengenai tindakan intimidasi dan intervensi dari pihak-pihak tertentu mengganggu jalannya pertandingan.

Erick mengajak para wasit untuk berperan aktif sebagai pelapor apabila mereka menemui kejanggalan atau intimidasi dalam tugas mereka. “Kita sekarang sedang membangun sepak bola Indonesia, ini muruah bangsa kita, sepak bola membuktikan bisa mempersatukan bangsa. Saya minta kalian (para wasit) adalah whistle blower, kami taruh nomor telepon kalau ada yang mengintimidasi kalian laporkan ke saya,” ungkap Erick Thohir.

Dalam upaya memperkuat komitmen PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk meningkatkan kualitas Liga Indonesia, terutama di Liga 2, beberapa langkah kunci telah disiapkan, antara lain:

  1. Memberikan Kesejahteraan bagi Wasit: PSSI berkomitmen untuk menjamin kesejahteraan wasit, sehingga mereka dapat menjalankan tugasnya tanpa rasa takut akan intervensi dari pihak manapun. Diharapkan dengan adanya jaminan ini, wasit dapat lebih fokus dalam memimpin pertandingan.

  2. Pengawasan Terhadap Tindakan Mafia Bola: PSSI mengajak wasit untuk melaporkan semua tindakan yang mencurigakan, baik itu intimidasi maupun bentuk lain dari mafia sepakbola.

  3. Pelatihan untuk Wasit: PSSI dan PT LIB menerapkan program pelatihan berkelanjutan untuk wasit guna meningkatkan kompetensi dan kualitas perwasitan mereka.

  4. Sosialisasi untuk Keamanan Wasit: PSSI menekankan pentingnya untuk menyiapkan saluran komunikasi langsung bagi wasit, sehingga mereka bisa melaporkan insiden yang mengganggu saat bertugas.

Liga 2 saat ini memasuki fase delapan besar, dengan delapan klub yang bersaing untuk tiga tiket promosi ke Liga 1. Namun, tanpa kehadiran Video Assistant Referee (VAR), tekanan terhadap keputusan wasit menjadi lebih tinggi. Oleh karena itu, Erick menekankan bahwa wasit harus tetap menjunjung tinggi prinsip fair play dalam setiap keputusan. "Dibutuhkan wasit yang tegas dan profesional, agar sepak bola Indonesia semakin baik,” tambahnya.

Keberadaan mafia bola adalah isu serius yang mengancam jalannya kompetisi di Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, sepakbola Indonesia dihadapkan pada beberapa skandal yang mencoreng reputasi olahraga ini. Dengan menegaskan kembali komitmen PSSI, Erick berharap bisa mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap Liga 2 dan masa depan sepakbola Indonesia secara keseluruhan.

“Memberikan kesejahteraan dan rasa aman kepada wasit ketika bertugas adalah hal yang sangat fundamental. Ini penting dalam membangun sepak bola Indonesia, yang menjadi alat pemersatu bangsa dan membawa muruah bangsa kita di dunia internasional,” tutup Erick Thohir.

Tekad PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir untuk memberantas mafia bola dan memastikan kesejahteraan wasit menjadi langkah yang sangat penting untuk menata ulang ekosistem sepakbola Indonesia. Dengan dukungan penuh dari semua pihak, diharapkan sepakbola Indonesia dapat berprestasi di pentas internasional dan membanggakan masyarakat.

Exit mobile version