Direktur CIMB Niaga Tjioe Mei Tjuen Mundur, Apa Alasannya?

PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) mengumumkan pengunduran diri Tjioe Mei Tjuen dari posisinya sebagai direktur perseroan. Pengunduran diri ini disampaikan dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, 12 Maret 2025. Dalam surat yang ditandatangani oleh Fransiska Oei, Direktur Kepatuhan/Corporate Secretary CIMB Niaga, dijelaskan bahwa alasan pengunduran diri Tjuen adalah untuk pensiun.

Tjuen menjabat sebagai Direktur Operations & IT CIMB Niaga setelah diangkat dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang berlangsung pada 9 April 2020. Masa jabatannya mulai efektif sejak 3 November 2020. Keputusan untuk mengundurkan diri ini akan dibawa ke hadapan pemegang saham CIMB Niaga untuk mendapatkan persetujuan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang dijadwalkan berlangsung pada 14 April 2025.

Karir Tjioe Mei Tjuen di industri perbankan telah berjangka panjang dan beragam. Ia memulai karirnya di PT Great River Garment Industries pada tahun 1983, sebelum berpindah ke beberapa institusi perbankan terkemuka di Indonesia. Dia pernah mengisi posisi penting dalam berbagai bank, termasuk Bank Putra Surya Perkasa, Citibank Indonesia, Barclays Bank Indonesia, Bank Ekonomi Raharja, dan Bank Permata. Sebelum bergabung dengan CIMB Niaga, Tjuen menjabat sebagai Direktur Technology & Operations di Bank Commonwealth Indonesia dari tahun 2016 sampai 2020.

Pendidikan Tjuen juga mengesankan, mengantongi gelar sarjana dalam bidang Computer Science & Statistics dari University of London pada tahun 1983. Di usia 66 tahun, keputusan Tjuen untuk pensiun kembali menjadi sorotan bagi banyak kalangan, khususnya di dalam industri perbankan. Ia dikenal sebagai sosok yang berpengaruh dalam menerapkan inovasi teknologi dan operasional yang telah membantu mempertahankan daya saing CIMB Niaga di pasar.

Dengan pengunduran diri ini, CIMB Niaga dihadapkan pada tantangan untuk mencari pengganti yang dapat melanjutkan inisiatif dan visi yang telah ditetapkan selama kepemimpinan Tjuen. Pihak manajemen dianjurkan untuk mempertimbangkan sosok yang mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan teknologi, sekaligus mempertahankan stabilitas operasional di tengah berbagai tantangan pasar yang semakin kompetitif.

Keberadaan Tjuen dalam pemimpin CIMB Niaga tidak hanya memberi pengaruh pada sisi operasional, tetapi juga membawa perubahan signifikan dalam hal strategi digital bank. INOVASI teknologi yang diterapkan selama masa jabatannya telah mendorong CIMB Niaga untuk bertransformasi menjadi salah satu bank digital terdepan di Indonesia, menjawab kebutuhan nasabah yang semakin menginginkan kemudahan dalam bertransaksi.

Sebagai tindakan selanjutnya, masyarakat menantikan siapa kandidat yang akan mengisi posisi direktur operations & IT di CIMB Niaga. Momen pemilihan ini menjadi penting, mengingat kehadiran pemimpin yang tepat dapat menjadi penentu arah kebijakan dan pencapaian target bank ke depan. Fokus utama pengganti Tjuen ke depannya harus mampu menjaga momentum pertumbuhan dan inovasi yang telah diawali selama ini.

CIMB Niaga, sebagai salah satu bank swasta terkemuka di Indonesia, diharapkan dapat segera mengumumkan keputusan terkait langkah strategis setelah pengunduran diri Tjuen. Partisipasi pemegang saham di RUPST mendatang dipastikan akan menjadi momen kunci dalam menentukan arah dan kepemimpinan bank ini di masa yang akan datang. Keputusan yang diambil tidak hanya akan berimplikasi pada CIMB Niaga, tetapi juga bisa memberikan dampak pada sektor perbankan secara keseluruhan, mengingat peran penting bank ini dalam perekonomian nasional.

Berita Terkait

Back to top button