Crypto Menghadapi Momen Airbnb? Investasi Tokenisasi Jadi Solusi!

Larry Fink, CEO BlackRock, sedang mempertimbangkan cara untuk memindahkan “triliunan dolar” ke dalam blockchain. Pernyataan ini disampaikan oleh Aly Madhavji, pendiri Blockchain Founders Fund, yang mencatat bahwa saat ini ada perhatian besar terhadap potensi teknologi blockchain untuk mendemokratisasi akses terhadap asset keuangan. Konsep tokenisasi, yang menjadi pusat perhatian saat ini, diyakini dapat mengubah dinamika industri keuangan.

Madhavji menambahkan, “Melihat Larry Fink yang berbicara tentang cara memindahkan triliunan dolar ke dalam blockchain adalah hal yang sangat menggembirakan. Ini akan mendorong adopsi teknologi ini menjadi lebih luas di pasar.” Keberanian untuk memanfaatkan blockchain oleh institusi keuangan besar menunjukkan bahwa kita sedang berada di ambang perubahan paradigm dalam cara kita memandang investasi dan pengelolaan asset.

Dalam diskusi yang dipandu oleh Rob Nelson, pergeseran dalam cara orang berinteraksi dengan layanan keuangan diperbandingkan dengan kenyamanan yang mereka rasakan dalam menggunakan perantara lembaga keuangan, seperti ETF dan bursa pusat. Namun, tantangan yang muncul adalah apakah kontrol langsung terhadap asset dapat menjadi norma di pasar keuangan masa depan.

Jack Knutson, kepala pengembangan bisnis di Symm Protocol, menyoroti struktur tradisional yang cenderung memaksa pengguna untuk lebih banyak menerima ketentuan yang ada, daripada memilih secara aktif. “Segala sesuatunya seharusnya opt-in, bukan opt-out. Anda seharusnya bisa memilih kebijakan privasi atau ketentuan layanan mana saja yang ingin Anda ikuti,” ujarnya.

Knutson merasa bahwa keuntungan dari keuangan berbasis blockchain adalah pasar dapat diciptakan oleh para pelaku pasar itu sendiri, bukan hanya mengikuti aturan ketat yang ditetapkan oleh platform seperti DYDX, GMX, atau Hyperliquid. “Ketika mereka datang dan menciptakan pasar bagi kami, mereka dapat memutuskan seberapa banyak kolateral yang ingin mereka siapkan, jumlah margin, pasar mana yang ingin mereka tawarkan. Ini sangat terbuka untuk solver dalam menentukan apa yang ingin mereka tawarkan kepada trader,” jelasnya.

Tanda-tanda perubahan ini semakin jelas saat Nelson membandingkan potensi pengembangan blockchain dengan platform seperti Airbnb dan Turo, yang telah mengganggu pasar sewa tradisional dengan memungkinkan transaksi langsung antara pengguna. Namun, tantangan yang dihadapi adalah mengapa sektor keuangan terlambat untuk beradaptasi.

Menurut Madhavji, industri ini mungkin terlalu awal dalam mengadopsi asset yang ter-tokenisasi, tetapi saat ini ia melihat bahwa pasar berada pada titik balik. Knutson menganggap bahwa ini adalah awal dari “keuangan terbuka” di mana pasar menjadi selalu aktif, memungkinkan saham, valuta asing, dan opsi untuk bergerak di dalam ekosistem blockchain.

“Ini hanya masalah waktu sebelum pemain besar seperti JP Morgan mulai terlibat,” tambah Knutson. “Masa depan keuangan bergerak ke blockchain, dan Symm adalah langkah besar ke arah itu.”

Para pelaku pasar mulai menyadari bahwa tokenisasi dapat menjadi solusi untuk menciptakan lingkungan perdagangan yang lebih transparan dan terdesentralisasi. Dengan keuntungan yang ditawarkan oleh blockchain, seperti transaksi yang lebih cepat dan biaya yang lebih rendah, banyak yang beranggapan bahwa dunia keuangan akan segera beralih ke model yang lebih adil dan terbuka.

Dengan perkembangan ini, semakin banyak investor dan institusi keuangan besar yang mencari cara untuk menjelajahi potensi teknologi ini. Tokenisasi tidak hanya menjanjikan efisiensi yang lebih baik dalam perdagangan, tetapi juga akan memperluas akses bagi lebih banyak orang ke dalam ekosistem investasi yang sebelumnya terjangkau hanya oleh segelintir individu atau institusi besar. Saat dunia keuangan bersiap untuk memasuki era baru ini, penting untuk terus mengawasi inovasi yang akan datang di bidang blockchain dan tokenisasi.

Exit mobile version