Crypto Market Turun: Apakah Ini Saatnya Beli Bitcoin?

Investor kripto saat ini sedang merasakan ketidakpastian di pasar. Bitcoin (CRYPTO: BTC), yang pernah mencapai titik tertinggi sepanjang masa di angka $109,000 pada pertengahan Januari, kini mengalami penurunan sekitar 18%, dan diperdagangkan sekitar $89,000 pada 3 Maret. Penurunan tajam ini terasa tak terbayangkan beberapa bulan lalu, ketika terpilihnya presiden baru yang pro-kripto diharapkan dapat mendorong Bitcoin ke angka yang lebih tinggi.

Dengan situasi ini, muncul pertanyaan penting: Apakah ini saat yang tepat untuk membeli Bitcoin, seperti yang sering disebut sebagai “buy the dip”, ataukah ini pertanda akhir dari tren bullish kripto? Untuk memahami lebih baik, ada tiga faktor kunci yang perlu dipertimbangkan.

Pertama, penting untuk memahami sejarah kinerja Bitcoin selama lebih dari satu dekade. Dalam sejarahnya, penurunan 25% bukanlah hal yang luar biasa. Sebagai contoh, antara 2016 hingga 2018, ketika Bitcoin mencapai titik tertinggi baru, ia mengalami beberapa penurunan besar, yaitu 38%, 33%, dan penurunan lainnya yang signifikan. Volatilitas yang tinggi inilah yang membuat Bitcoin dikenal sebagai salah satu aset paling fluktuatif di dunia.

Kedua, analis Cathie Wood dari Ark Invest mencatat bahwa Bitcoin telah mengalami lima periode penurunan yang signifikan, di mana total penurunan nilainya mencapai 77% atau lebih. Jika saat ini investor merasa cemas dengan penurunan 25%, membayangkan bagaimana rasanya jika Bitcoin jatuh 77% dapat memberikan perspektif yang lebih luas. Namun, yang menarik, meskipun Bitcoin sering mengalami penurunan tajam, ia selalu pulih dan mampu mencetak rekor baru.

Ketiga, tren belakangan menunjukkan bahwa investor institusi semakin meningkatkan eksposurnya terhadap Bitcoin. Data terbaru menunjukkan bahwa investor institusi dengan aset lebih dari $100 juta telah melipatgandakan eksposur mereka terhadap Bitcoin sepanjang kuartal terakhir, dengan total investasi mencapai $38,7 miliar melalui Exchange-Traded Funds (ETF) Bitcoin yang baru. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak investor besar yang melihat Bitcoin sebagai kelas aset yang dapat berdiri sendiri.

Disamping itu, meskipun Bitcoin mengalami penurunan, aset ini masih lebih baik dibandingkan banyak cryptocurrency besar lainnya. Ethereum, misalnya, mengalami penurunan 30%, sementara Solana jatuh 25%. Cryptocurrency yang lebih spekulatif bahkan telah turun antara 60% hingga 80%. Bahkan dengan penurunan yang terjadi, Bitcoin tetap menjadi pilihan yang relatif lebih aman dibandingkan dominasi pasar kripto lainnya.

Ada indikasi bahwa jika tren pembelian institusi berlanjut, Bitcoin bisa mengalami kenaikan harga yang signifikan. Prediksi dari perusahaan investasi Bernstein menyebutkan bahwa Bitcoin dapat mencapai harga $200,000 pada tahun 2025, menunjukkan bahwa saat ini mungkin adalah waktu yang tepat untuk membeli dalam kondisi pasar yang menguntungkan ini.

Memang, berinvestasi di Bitcoin bukanlah hal yang mudah. Para investor yang sukses memerlukan kesabaran dan keberanian untuk bertahan meski dalam kondisi yang tidak menguntungkan. Meskipun situasi saat ini penuh tantangan, sejarah menunjukkan bahwa Bitcoin memiliki track record yang kuat untuk bangkit kembali.

Namun, sebelum menginvestasikan dana, penting untuk melakukan analisis mendalam dan mempertimbangkan berbagai faktor. Mengingat sifat pasar yang sangat fluktuatif, keputusan untuk berinvestasi dalam Bitcoin harus diambil dengan hati-hati dan pengetahuan yang memadai tentang risiko yang terlibat. Pahatkan rencana investasi yang terukur, karena meski Bitcoin menawarkan potensi keuntungan yang tinggi, risiko yang menyertainya juga sangat besar.

Berita Terkait

Back to top button