Citi: Hubungan Saham dan Kripto Diprediksi Melemah Jangka Panjang

Hubungan antara pasar saham dan mata uang kripto diperkirakan akan melemah di masa mendatang, menurut laporan riset yang dirilis oleh bank investasi Wall Street, Citi. Dalam laporan tersebut yang diterbitkan pada hari Senin, Citi menyoroti bahwa meskipun saham saat ini masih menjadi penggerak utama pasar kripto, korelasi antara keduanya cenderung menurun seiring dengan perkembangan klas aset yang masih baru ini, pertumbuhan basis investor, kemajuan teknologi, dan proses adopsi yang semakin meluas.

Bank tersebut mencatat beberapa faktor kunci yang dapat mempengaruhi hubungan antara ekuitas dan kripto:

  1. Maturitas Klas Aset: Krisis yang menimpa pasar kripto baru-baru ini menunjukkan bahwa industri ini sedang dalam tahap pertumbuhan. Dalam jangka panjang, diharapkan angkatan investor baru akan membawa perspektif yang berbeda dan meningkatkan stabilitas.

  2. Pertumbuhan Basis Investor: Seiring semakin banyaknya pihak yang berinvestasi di kripto, baik individu maupun institusi, hal ini dapat menghasilkan peningkatan kepercayaan dan penanganan yang lebih baik terhadap volatilitas yang sering terjadi.

  3. Kemajuan Teknologi: Teknologi blockchain dan alat lain yang berkaitan dengan kripto semakin berkembang, memungkinkan penggunaan yang lebih luas dan efektif, yang berpotensi mengurangi ketergantungan pasar kripto terhadap pasar saham.

  4. Proses Adopsi yang Meningkat: Ketika lebih banyak bisnis dan individu mengadopsi kripto sebagai metode pembayaran atau investasi, hubungan kripto dengan pasar lain, termasuk saham, akan berubah. Citi memprediksi bahwa ini akan mengarah pada tindakan harga yang lebih idiosinkratik di masa depan.

Meskipun begitu, strategi investasi di pasar kripto tetap sangat spekulatif, dan berdasarkan analisis Citi, korelasi antara aset berisiko dapat terinflasi, terutama saat terjadi momen ketidakpastian pasar. Dalam artikel tersebut, analis Citi yang dipimpin oleh Alex Saunders juga menekankan bahwa regulasi yang lebih transparan di Amerika Serikat dapat memicu perubahan dalam dinamika harga.

Bank tersebut juga menggambarkan bahwa volatilitas Bitcoin (BTC) diharapkan akan terus menurun dalam jangka panjang seiring dengan meningkatnya adopsi institusional. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak lembaga keuangan melihat nilai dalam mata uang kripto, yang berpotensi memberikan stabilitas tambahan pada pasar.

Menariknya, Citi mencatat bahwa kripto adalah satu-satunya klas aset yang persentase kapitalisasi pasarnya tumbuh ketika dibandingkan dengan saham di Amerika Serikat selama tahun lalu. Hal ini menunjukkan momentum positip bagi pasar kripto, bahkan ketika pasar saham mengalami fluktuasi.

Selain itu, analisis yang dilakukan Citi memperhatikan hubungan antara Bitcoin dan emas. Mereka menyarankan bahwa pergeseran hubungan ini dapat menjadi sinyal awal mengenai penggunaan Bitcoin sebagai "simpanan nilai," serupa dengan fungsi yang selama ini dipegang oleh emas. Oleh karena itu, nol Korelasi Bitcoin terhadap emas menjadi perhatian yang penting bagi investor dan analis.

Dalam ringkasan, meskipun pasar kripto saat ini masih sangat dipengaruhi oleh pergerakan pasar saham, proyeksi Citi menunjukkan bahwa hubungan ini akan berkurang seiring dengan kematangan klas aset, regulasi yang lebih baik, dan adopsi yang luas. Hal ini membedakan pasar kripto dari kerentanan yang sebelumnya dialaminya dan menggambarkan potensi yang lebih kuat di masa depan, baik bagi investor maupun bagi pasar keuangan global.

Berita Terkait

Back to top button