Captain America: Brave New World Diboikot – Begini Alasannya!

Film terbaru dari Marvel Studios, "Captain America: Brave New World," menghadapi boikot yang kuat dari sejumlah penggemar dan aktivis pro-Palestina. Boikot ini berkaitan erat dengan pandangan bahwa film tersebut mendukung Israel di tengah ketegangan yang meningkat dalam konflik Israel-Palestina. Tanggal rilis film yang dijadwalkan pada 14 Februari 2024 menjadi momen yang tak terlewatkan oleh para pengunjuk rasa, yang berdemonstrasi di pemutaran perdana film di Los Angeles pada hari Selasa lalu.

Salah satu hal yang menjadi pusat perhatian adalah pemilihan aktris Shira Haas untuk memerankan karakter Ruth Bat-Seraph, yang dikenal sebagai Sabra. Karakter ini, yang berasal dari komik, telah menjadi bahan kritik karena dikaitkan dengan sejarah dan konflik yang kompleks antara Israel dan Palestina. Sabra, sebagai nama, memiliki konotasi ganda; di satu sisi, ia mewakili orang Israel yang lahir di tanah tersebut, namun di sisi lain, juga mengingatkan pada kamp pengungsi di Lebanon yang mengalami kekerasan tragis.

Dari sudut pandang para aktivis, karakter Sabra bukan sekadar pahlawan super, tetapi juga mencerminkan dukungan terhadap institusi seperti Mossad, badan intelijen Israel. Hal ini memicu kemarahan di kalangan aktivis yang melihatnya sebagai representasi dari operasi militer yang dilakukan terhadap warga Palestina. Gerakan Boycott, Divestment, Sanctions (BDS) menjadi salah satu locomotif utama boikot ini, mengklaim bahwa Marvel memberi dukungan finansial kepada militer Israel.

Tidak hanya karakter Sabra yang kontroversial, tetapi juga pemilihan aktris Shira Haas. Sejumlah kritikus menyebutkan bahwa Haas dikenal sebagai pendukung vokal Israel, yang membuat pemboikotan semakin digencarkan. Penggunaan alur cerita yang dianggap menguntungkan untuk Israel, ditambah dengan pemilihan aktris tersebut, memicu kemarahan dari para penggemar Marvel yang merasa bahwa film ini datang pada saat yang tidak tepat, mengingat situasi yang tengah panas antara Israel dan Palestina.

Berikut adalah beberapa alasan utama mengapa "Captain America: Brave New World" diboikot:

  1. Karakter Sabra: Karakter ini memiliki latar belakang yang kompleks dan kontroversial, berhubungan dengan organisasi pemerintah Israel dan sejarah kelam di wilayah konflik.
  2. Pemilihan Aktris: Shira Haas, sebagai aktris yang mendukung Israel, menjadi simbol bagi sebagian orang bahwa Marvel berpihak pada satu sisi dalam konflik yang lebih besar.
  3. Kaitan dengan Gerakan BDS: Aktivis Palestina menyerukan boikot terhadap perusahaan yang dianggap berkolusi dengan Israel, menjadikan Marvel salah satu targetnya.
  4. Penggambaran Stereotip: Meskipun Marvel berupaya untuk meningkatkan representasi dan menghindari stereotip, banyak yang merasa bahwa film ini justru memperkuat narasi yang merugikan.

Meskipun ada kritik, pihak Marvel telah menyatakan bahwa mereka berkomitmen untuk menciptakan karakter dan cerita yang relevan dengan konteks dan penonton saat ini. Marvel mengklaim bahwa mereka telah menggunakan konsultan budaya untuk memastikan keberagaman dalam produksi mereka. Dalam konteks ini, mereka menerima masukan untuk karakter Sabra, yang kini dianggap memiliki pendekatan baru dibandingkan dengan penggambaran awalnya dalam komik 40 tahun lalu.

Di tengah kontroversi ini, boikot yang dipimpin oleh aktivis pro-Palestina tidak hanya berfokus pada film ini, tetapi juga merupakan bagian dari gerakan yang lebih luas untuk menarik perhatian publik terhadap hubungan perusahaan-perusahaan besar dengan Israel. Dengan meningkatnya perhatian terhadap isu-isu ini, Marvel menghadapi tantangan baru dalam mengelola respons publik terhadap karya-karya yang mereka produksi. Seiring dengan peluncuran film yang semakin dekat, penting untuk melihat bagaimana reaksi terhadap "Captain America: Brave New World" akan memengaruhi tatanan diskusi seputar representasi dan etika dalam industri film saat ini.

Exit mobile version