Bulan Penuh ‘Pink Moon’ Datang! Kenapa Dinamakan Begitu?

Pecinta astronomi dan penggemar langit berkesempatan untuk menyaksikan bulan purnama pertama di musim semi, yang dikenal sebagai “bulan pink”, akhir pekan ini. Fenomena ini tidak hanya menarik perhatian para penikmat langit, tetapi juga memiliki makna religius bagi beberapa kalangan.

Bulan pink akan mencapai puncaknya pada hari Sabtu, 12 April, pukul 20:22 waktu Eastern Time (ET) atau pukul 00:22 Greenwich Mean Time (GMT) pada tanggal 13 April. Bagi mereka yang ingin mengetahui waktu terbit bulan dari lokasi tertentu, Almanak Petani Tua menyediakan kalkulator untuk membantu menentukan waktu bulan terbit.

Meski dinamakan bulan pink, bulan ini sebenarnya tidak akan tampak berwarna pink. Nama tersebut berasal dari bunga liar berwarna pink yang pertama kali mekar di musim semi, yang dikenal dengan sebutan creeping phlox di berbagai wilayah di Amerika Utara. Dengan demikian, fenomena ini tidak hanya memberi keindahan visual tetapi juga mengingatkan kita akan kedatangan musim semi.

Bulan purnama kali ini memiliki signifikansi religius yang penting, terutama dalam tradisi Kristen. Bulan purnama pertama yang muncul setelah ekuinox musim semi dikenal sebagai bulan paschal, yang digunakan untuk menentukan tanggal Paskah. Paskah dirayakan pada hari Minggu pertama setelah bulan purnama di musim semi. Dengan bulan purnama yang muncul pada 12 atau 13 April, Paskah tahun ini dijadwalkan jatuh pada 20 April, menjadi hari Minggu pertama setelah bulan purnama tersebut. Selain itu, bulan purnama ini juga bertepatan dengan awal liburan Yahudi, Paskah, yang dimulai pada 12 April.

Selama siklus bulan yang berlangsung selama 29,5 hari, bulan melewati delapan fase yang berbeda: bulan baru, bulan sabit yang tumbuh, kuartal pertama, bulan gibbous yang tumbuh, bulan purnama, bulan gibbous yang surut, kuartal ketiga, dan bulan sabit yang surut. Untuk bulan purnama kali ini, juga disebut sebagai “micromoon”, di mana bulan berada pada jarak terjauh dari Bumi. Ini merupakan kebalikan dari “supermoon”, yang terjadi ketika bulan berada pada jarak terdekat dari Bumi.

Bagi yang ingin mendapatkan pemandangan terbaik dari bulan pink, lokasi yang ideal adalah tempat terbuka atau area yang lebih tinggi dengan pandangan tidak terhalang ke arah cakrawala timur saat bulan terbit. Meskipun bulan purnama biasanya dapat terlihat dengan mata telanjang, penggunaan teropong atau binokular akan memperlihatkan rincian yang lebih jelas dari permukaan bulan.

Bulan purnama tidak hanya menjadi tontonan menarik, tetapi juga sebuah peristiwa yang mengingatkan kita akan siklus alam dan momen penting dalam kalendar religius. Oleh karena itu, jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan keindahan dan keunikan fenomena ini pada akhir pekan ini. Baik untuk keperluan pengamatan astronomi ataupun sekadar menyaksikan momen langka ini, bulan pink kali ini siap memukau Anda.

Berita Terkait

Back to top button