Bukti Baru Tantang Teori Asal Air di Bumi, Studi Menyatakan!

Penelitian terbaru dari Universitas Oxford mengungkapkan bukti baru yang dapat menggoyahkan teori yang selama ini diyakini tentang asal usul air di Bumi. Para ilmuwan melakukan analisis terhadap meteor yang langka, dikenal sebagai enstatite chondrite, yang diperkirakan memiliki komposisi mirip dengan Bumi purba. Meteor ini diperkirakan terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu, dan hasil analisis menunjukkan bahwa Bumi awalnya memiliki lebih banyak hidrogen dibandingkan yang diperkirakan sebelumnya. Temuan ini meragukan keyakinan umum bahwa hidrogen di Bumi berasal dari asteroid yang menghantam planet yang pada waktu itu kering dan tidak bisa mendukung kehidupan.

Tom Barrett, penulis utama penelitian dan mahasiswa doktoral di departemen ilmu Bumi Universitas Oxford, menyatakan bahwa mereka telah membuktikan dalam studi ini bahwa material yang membentuk Bumi pada awalnya memang mengandung sejumlah besar hidrogen dan oksigen. Penemuan ini menunjukkan bahwa Bumi berpotensi bisa memiliki air sejak pembentukannya.

Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa:

1. Mayoritas hidrogen dalam meteorite adalah intrinsik, dan tidak terkontaminasi.
2. Kandungan hidrogen dalam meteorite lebih besar dari yang pernah terdeteksi sebelumnya, dengan teknik spektroskopi yang canggih.
3. Penemuan hidrogen sulfat di dalam meteorite menunjukkan bahwa air di Bumi mungkin merupakan hasil alami dari komposisi planet itu sendiri.

Sebelumnya, sebuah tim dari Centre National de la Recherche Scientifique (CNRS) Prancis telah menganalisis meteorite yang sama dan menemukan jejak hidrogen dalam material organik di sana. Namun, analisis terbaru memberikan pemahaman lebih dalam bahwa jumlah hidrogen yang mungkin terikat pada sulfat dalam meteor tersebut lebih besar dari yang diduga.

Apakah ada kemungkinan bahwa hidrogen ini terbentuk selama ribuan tahun meteorite berada di Bumi? Matt Genge, seorang ilmuwan planet di Imperial College London, menyatakan bahwa meskipun temuan ini menarik, bukti yang ada mungkin tidak cukup kuat untuk membongkar teori lama tentang asal usul air di Bumi. Dia memperingatkan bahwa kemungkinan hidrogen terbentuk di Bumi tetap ada, sehingga kekuatan argumen ini menjadi sedikit berkurang.

James Bryson, salah satu penulis studi, menekankan pentingnya penelitian ini dalam memahami bagaimana Bumi terbentuk dan bagaimana komposisinya terkait dengan air. Mereka percaya bahwa material yang membangun planet kita ternyata jauh lebih kaya akan hidrogen daripada yang diperkirakan sebelumnya. Dengan begitu, terbentuknya air di Bumi dapat dipandang sebagai proses alami, bukan sekadar hasil dari asteroid yang membawa air.

Rencana ke depan bagi Barrett adalah untuk menganalisis lebih banyak meteorite untuk menentukan seberapa banyak hidrogen yang mungkin ada di Bumi dan seberapa banyak yang dihasilkan dari sumber eksternal. Ini berpotensi memberikan wawasan lebih dalam tentang bagaimana planet kita berevolusi selama miliaran tahun hingga mencapai kondisi saat ini.

Bukti baru ini memicu perdebatan di kalangan ilmuwan tentang bagaimana air di Bumi terbentuk. Penelitian ini memberikan arah baru dalam kajian ilmiah tentang planet kita, menggugah pertanyaan mendasar tentang proses yang membentuk Bumi dan apa yang diperlukan agar kehidupan bisa muncul. Serangkaian studi lebih lanjut diharapkan dapat memberikan klarifikasi mengenai peran hidrogen dalam menciptakan kondisi yang memungkinkan adanya air di Bumi dan, pada gilirannya, kehidupan.

Berita Terkait

Back to top button