Bitcoin Turun 25%: Semua Keuntungan Rally Trump Lenyap, Wajarkah Khawatir?

Harga Bitcoin mengalami penurunan yang signifikan, hampir mencapai 25% dari puncaknya di bulan Januari yaitu $109,000. Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor, karena penurunan ini secara efektif menghapus semua keuntungan yang diperoleh selama apa yang dikenal sebagai "Trump Rally". Dalam keadaan pasar yang penuh ketidakpastian ini, pertanyaan muncul: apakah investor perlu khawatir?

Sejak Presiden Donald Trump mengumumkan "Hari Pembebasan" pada 2 April lalu, pasar keuangan global mengalami guncangan besar. Hal ini diakui oleh Trump sendiri yang menggambarkan bahwa investor tampak cemas. Dalam kondisi ketidakpastian tarif dan volatilitas pasar yang terus berlanjut, banyak saham teknologi ikonik Amerika telah kehilangan triliunan dolar dari nilai pasar mereka. Selain itu, nilai dolar AS saat ini berada pada level terendah dalam tiga tahun terakhir.

Namun, dalam ketidakpastian ini terdapat pandangan bahwa Bitcoin bisa menjadi aset aman dan penyimpan nilai. Para penggemar Bitcoin percaya bahwa jika negara-negara di seluruh dunia mengikuti janji untuk "Menjual Amerika", maka Bitcoin dapat menarik aliran investasi yang signifikan. Jika uang tidak lagi mengalir ke dalam utang pemerintah AS atau aset yang berdenominasi dalam dolar, pasar akan mencari alternatif. Salah satu jawaban yang nampak jelas adalah emas, yang sering disebut sebagai "emas digital" oleh Bitcoin, mengingat sifat kelangkaan dan disinflasi yang dimilikinya.

Berikut beberapa alasan mengapa kini bisa jadi waktu yang tepat untuk mempertimbangkan pembelian Bitcoin:

  1. Volatilitas yang Terkenal: Bitcoin dikenal dengan volatilitasnya yang tinggi, dan penurunan sebesar 25% bukanlah hal yang baru bagi mata uang kripto ini. Dalam perjalanan 15 tahun sejarahnya, Bitcoin pernah mengalami lima kali periode di mana nilainya turun sebesar 75% atau lebih. Setiap kali, Bitcoin selalu bangkit kembali lebih kuat.

  2. Pengembalian Masa Lalu: Setelah mengalami penurunan tajam 65% pada tahun 2022, Bitcoin berhasil memberikan pengembalian triple-digit pada tahun 2023 dan 2024, menjadikannya salah satu aset dengan performa terbaik di dunia. Walaupun hasil masa lalu tidak menjamin kinerja masa depan, hal ini menunjukkan ketahanan Bitcoin yang sering kali diabaikan.

  3. Minat Investor yang Terus Bertumbuh: Dalam bulan April, banyak analis pasar mengamati kesiapan investor ritel untuk "membeli di saat harga turun", menandakan bahwa ada keinginan untuk ikut serta dalam pergerakan pasar meski ada penurunan harga.

  4. Persepsi sebagai Aset Pelindung: Bitcoin diciptakan sebagai respons terhadap krisis keuangan global tahun 2008, yang membuatnya menjadi pilihan bagi mereka yang mencari aset yang dirancang untuk bertahan dalam kondisi ketidakpastian ekonomi.

Saat ini, meskipun Bitcoin telah kehilangan sebagian besar nilai yang diperoleh dari rally sebelumnya, harga saat ini di sekitar $83,500 masih menunjukkan pertumbuhan 20% dibandingkan enam bulan lalu, saat harga berada di $70,000 pada hari pemilihan. Oleh karena itu, bagi sebagian investor, mungkin masih ada alasan untuk tetap optimis.

Meskipun kinerja Bitcoin belakangan ini mengecewakan banyak orang, penting untuk diingat bahwa penurunan harga ini tidak menghentikan pengembangan dan penerimaan Bitcoin di pasar. Dalam waktu yang ditentukan, aliran dana menuju ETF Bitcoin spot akan menjadi indikator penting apakah Bitcoin kembali dipandang sebagai simpanan nilai layaknya emas.

Penting bagi investor untuk tetap mengikuti perkembangan pasar dengan cermat dan mempertimbangkan semua faktor yang mungkin mempengaruhi harga Bitcoin. Pasar kripto terkenal dengan fluktuasi yang ekstrem, dan tren yang berubah dengan cepat dapat dilakukan di mana pun. Akhirnya, pilihan untuk berinvestasi dalam Bitcoin atau tidak sangat bergantung pada toleransi risiko pribadi dan tujuan investasi jangka panjang.

Exit mobile version