
Pernahkah Anda mengalami pertempuran emosi dengan sahabat terbaik (BFF) Anda, hingga membuat hubungan tersebut terasa kaku dan menjadikan kalian berdua seperti orang asing? Momen seperti ini kerap kali terjadi akibat salah paham atau konflik sepele. Namun, seiring berjalannya waktu, Anda mungkin merasa kehampaan yang mendalam akibat hilangnya interaksi dengan sahabat yang selalu ada di sisi Anda. Jika Anda berniat untuk memperbaiki hubungan yang renggang itu tetapi merasa bingung harus mulai dari mana, berikut adalah langkah-langkah yang bisa Anda ambil untuk menjalin kembali komunikasi dengan BFF Anda.
Mulailah dengan Salam
Salah satu cara yang paling sederhana untuk memulai kembali komunikasi adalah dengan menyapa. Dalam bukunya yang berjudul Komunikasi Itu Ada Seninya, pakar komunikasi Oh Su Hyang menyatakan bahwa menyapa bisa menjadi langkah pertama untuk memperbaiki hubungan. Namun, saat hubungan terasa renggang, ada tantangan tersendiri dalam melakukannya. Muncul berbagai pertanyaan di benak kita, seperti “Bagaimana saya bisa menyapanya jika hubungan kami tidak baik?” atau “Jika saya menyapa lebih dulu, apakah dia tidak menganggap saya gampangan?”
Ragu untuk menyapa bukanlah hal yang jarang terjadi. Banyak orang merasa bahwa mereka yang lebih muda atau berada dalam posisi yang lebih rendah harus menyapa lebih dulu. Hal ini bisa membuat hubungan semakin kaku. Namun, penting untuk diingat bahwa tidak ada hukum yang mengatur siapa yang harus menyapa lebih dulu. Menurut Profesor Kwak Geum-ju dari Seoul National University, orang yang berada di posisi lebih tinggi bisa lebih dulu menyapa agar komunikasi menjadi lebih mudah. Hal ini bisa dijelaskan melalui “Hukum Timbal-Balik” yang menyatakan bahwa melakukan kebaikan akan memicu balasan kebaikan dari orang lain.
Pahami Psikologi di Balik Pertengkaran
Pertengkaran antara sahabat bisa terjadi karena perbedaan pendapat, kesalahpahaman, atau bahkan masalah yang tidak signifikan. Penting untuk memahami faktor-faktor psikologis yang mungkin menjadi penyebab dari konflik tersebut. Seringkali, setiap orang merasa di pihak yang benar dan menunggu pihak lainnya untuk meminta maaf terlebih dahulu. Ketidakpastian ini hanya akan memperpanjang ketegangan.
Sebelum melakukan pendekatan, sebaiknya Anda merenungkan situasi dari sudut pandang sahabat Anda. Kenapa mereka mungkin merasa sakit hati? Apa yang salah dalam komunikasi sebelumnya? Dengan memahami perasaan satu sama lain, Anda dapat lebih mudah menemukan titik temu yang dapat mengarah pada rekonsiliasi.
Langkah-langkah untuk Membangkitkan Kembali Hubungan
Membangkitkan kembali hubungan yang telah retak tidak selalu mudah. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk menciptakan suasana yang lebih harmonis:
Terus menyapa: Jika Anda mengambil inisiatif untuk menyapa, penting untuk melakukannya secara konsisten. Meskipun sahabat Anda mungkin merespons dengan dingin atau bahkan mengabaikan, tetaplah berusaha. Sikap Anda yang konsisten bisa memberi mereka rasa nyaman untuk menerima sapaan Anda di kemudian hari.
Sapaan yang jelas dan tulus: Saat Anda memutuskan untuk menyapa, pastikan ucapan Anda jelas dan tulus. Hindari sapaan yang terkesan basa-basi. Ketulusan dalam menyapa menunjukkan bahwa Anda benar-benar ingin memperbaiki hubungan tersebut.
Jangan lupa tersenyum: Wajah yang cerah dan senyuman yang hangat bisa meluluhkan rasa hati yang keras. Senyum tidak hanya menampilkan sikap positif, tetapi juga membuat orang lain merasa lebih nyaman. Jika Anda pernah merasakan bagaimana sapaan yang disertai senyuman dapat mengubah suasana, Anda akan menyadari kekuatan dari tindakan sederhana ini.
Buat kesempatan untuk bertemu: Selain menyapa secara langsung atau melalui pesan, cobalah untuk mengatur waktu bertemu. Baik itu makan siang bersama atau sekadar berjalan-jalan, kesempatan untuk bertemu bisa menciptakan momen yang menghasilkan komunikasi lebih lancar.
- Bicarakan masalah yang ada: Jika situasi memungkinkan, lakukan diskusi terbuka tentang apa yang terjadi. Jujurlah mengenai perasaan Anda tanpa menyalahkan pihak lain. Hindari menuduh, dan lebih baik gunakan kalimat yang mencerminkan perasaan Anda sendiri.
Jadilah Pihak yang Mengerti dan Memahami
Ketika Anda ingin memperbaiki hubungan, menjadi pendengar yang baik juga sangat penting. Terkadang, sahabat Anda mungkin memiliki perasaan yang ingin mereka ungkapkan tetapi merasa ragu untuk melakukannya. Tunjukkan bahwa Anda siap untuk mendengarkan tanpa menginterupsi dan memberi ruang bagi mereka untuk berbicara.
Penting juga untuk menunjukkan empati. Cobalah untuk memahami mengapa sahabat Anda merasa sakit hati atau tersinggung. Ketika Anda menunjukkan diri Anda sebagai teman yang peduli, hal ini bisa menjembatani kesalahpahaman dan memperkuat ikatan antara kalian.
Pastikan Anda Berkomitmen untuk Memperbaiki Hubungan
Memperbaiki hubungan bukanlah proses yang instan. Anda perlu memiliki komitmen penuh untuk terus berusaha meskipun ada tantangan. Jangan berharap segalanya kembali normal dalam semalam. Berikan waktu untuk sahabat Anda menyesuaikan diri dengan perubahan ini.
Namun, jika setelah usaha maksimal, hubungan tetap tidak membaik, kadang-kadang yang terbaik adalah memberikan ruang. Tidak semua hubungan bisa dipertahankan dengan cara yang sama, dan kadang-kadang, memberi waktu untuk diri masing-masing bisa menjadi pilihan yang bijaksana.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat memainkan peran aktif dalam memperbaiki hubungan Anda dengan sahabat terbaik. Ingatlah bahwa setiap usaha yang dilakukan dengan tulus akan membuahkan hasil yang positif dalam jangka panjang. Fokuslah pada komunikasi yang baik dan saling pengertian, dan Anda akan menemukan bahwa rekonsiliasi mungkin lebih dekat daripada yang Anda pikirkan.