Berakhirnya Misi NEOWISE: Dekade Penelusuran Objek Bumi oleh NASA

Misi NEOWISE yang diluncurkan oleh NASA, yang bertujuan untuk mengkatalogkan objek-objek dekat Bumi selama lebih dari satu dekade, resmi berakhir. Pesawat ruang angkasa yang bertugas dalam misi ini telah menyelesaikan tugasnya dan akhirnya terbakar saat masuk kembali ke atmosfer Bumi setelah lama beroperasi. Selama lebih dari sepuluh tahun, NEOWISE memberikan kontribusi signifikan dalam upaya perlindungan planet dari potensi ancaman benda luar angkasa.

Selama malam yang cerah, langit terlihat penuh dengan berbagai objek bercahaya, mulai dari bintang, planet besar, hingga asteroid kecil yang bergerak mendekati Bumi. Benda-benda ini dikenal sebagai objek dekat Bumi (Near-Earth Objects/NEOs) yang memiliki ukuran bervariasi. Beberapa di antaranya memiliki diameter puluhan kilometer, sementara lainnya hanya memiliki ukuran puluhan meter. Walaupun dampak dari objek NEO yang besar jarang terjadi dalam skala kehidupan manusia, mereka lebih sering muncul dalam rentang waktu geologis yang mencakup jutaan hingga miliaran tahun.

Misi NEOWISE dimulai pada tahun 2010 sebagai bagian dari proyek Wide-field Infrared Survey Explorer (WISE). Misi ini tidak hanya berhasil mengidentifikasi hampir 1.600 objek dekat Bumi, tetapi juga membantu peneliti mendapatkan estimasi ukuran untuk lebih dari 1.800 objek tersebut. Dalam periode operasi ini, NEOWISE mencatat lebih dari 1,5 juta pengukuran inframerah dari sekitar 44.000 objek dalam tata surya.

Salah satu keunggulan misi NEOWISE adalah kemampuannya untuk mendeteksi emisi thermal dari objek. Dengan menggunakan teknologi yang canggih, NEOWISE dapat melihat objek dengan ukuran yang relatif kecil dari jarak yang sangat jauh. Pesawat ruang angkasa ini didesain untuk mengkatalogkan dan memonitor NEOs yang berpotensi berbahaya, memberikan kontribusi besar terhadap pertahanan planet dari ancaman luar angkasa.

Misi ini terdiri dari beberapa fase penting. Diawali dengan fase kriogenik di mana pesawat ruang angkasa beroperasi pada suhu yang sangat rendah sepanjang 2009 hingga 2011. Setelah mengalami hibernasi, NEOWISE diaktifkan kembali pada Desember 2013 hingga 2024 dengan fokus yang lebih spesifik pada objek dekat Bumi. Meskipun kehilangan pendinginan aktifan, NEOWISE tetap mampu memantau objek NEO yang telah terdeteksi maupun yang baru muncul.

Walaupun misi NEOWISE telah berakhir, warisan yang ditinggalkannya sangat berharga bagi komunitas ilmiah. Misi ini telah mengubah cara ilmuwan dalam memeriksa objek dekat Bumi dan memberikan pemahaman lebih lanjut mengenai tantangan yang harus dihadapi dalam mendeteksi objek-objek lemah di ruang angkasa. Selain itu, misi NEOWISE juga mengungkap bahwa masih banyak NEO yang belum teridentifikasi di luar sana, terutama objek-objek kecil.

Ke depan, NASA merencanakan misi baru yang dinamakan NEO Surveyor, yang akan menjadi teleskop luar angkasa generasi berikutnya. Misi ini ditujukan untuk mempelajari asteroid kecil yang berada di dekat Bumi, dengan harapan dapat mengidentifikasi ratusan ribu objek. Peluncuran misi NEO Surveyor direncanakan pada tahun 2027.

Melalui misi NEOWISE, NASA bukan hanya berhasil dalam riset dan pengamatan objek luar angkasa, tetapi juga memperkuat upaya perlindungan planet dari ancaman asteroid yang mungkin berbahaya. Misi ini menunjukkan betapa pentingnya observasi luar angkasa dalam menjaga keselamatan planet kita.

Exit mobile version