Beda Strategi Bank: Mandiri, BCA, BRI Siapkan Uang Tunai Lebaran 2025

Menuju Hari Raya Idulfitri 2025, bank-bank di Indonesia telah menyiapkan berbagai strategi untuk memenuhi kebutuhan uang tunai nasabah. Beberapa bank memilih untuk meningkatkan persediaan uang tunai, sementara yang lain memutuskan untuk menyediakan jumlah yang lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Dalam hal ini, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS), dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) adalah contoh bank yang lebih agresif dalam menyiapkan uang tunai.

Bank Mandiri menyiapkan uang tunai sebesar Rp31,6 triliun, menunjukkan kenaikan 5,9% dibanding tahun lalu. Corporate Secretary Bank Mandiri, M. Ashidiq Iswara, menjelaskan bahwa alokasi tersebut dimaksudkan untuk mencukupi peningkatan kebutuhan masyarakat selama Ramadan dan Idulfitri, yang diperkirakan dari 10 Maret hingga 8 April 2025. Upaya ini juga mencakup pengoptimalan 12.905 unit ATM dan CRM yang tersebar di seluruh Indonesia. “Kami berharap langkah ini dapat membantu nasabah memenuhi berbagai kebutuhan mereka,” tambah Ashidiq.

Selain Bank Mandiri, Bank Syariah Indonesia juga meningkatkan persediaan uang tunai menjadi Rp42,88 triliun, naik 14% dibanding tahun lalu. Wakil Direktur Utama BSI, Bob T. Ananta, menyatakan bahwa penambahan ini mencakup kebutuhan di ATM dan kantor cabang. “Kenaikan ini mengikuti proyeksi peningkatan pengisian kas ATM sebesar 44,58%,” ujarnya. Kebutuhan uang tunai cabang diperkirakan meningkat 9%, sedangkan ATM meningkat 33%. Bob menekankan bahwa puncak transaksi tunai akan terjadi pada dua pekan terakhir menjelang Idulfitri.

Sementara itu, BCA mengalokasikan uang tunai sebesar Rp70,22 triliun, naik 4% dibandingkan tahun lalu. Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, menyampaikan bahwa peningkatan ini sejalan dengan proyeksi kenaikan aktivitas konsumsi masyarakat dan usaha kecil. “Kami berkomitmen untuk menyediakan layanan perbankan yang optimal bagi nasabah selama Ramadan dan Idulfitri,” ujar Jahja.

Di sisi lain, ada juga bank yang memilih untuk menyiapkan uang tunai yang lebih sedikit dibandingkan tahun lalu. Bank Rakyat Indonesia (BRI) menyiapkan uang tunai senilai Rp32,8 triliun, turun 6,12% dari tahun lalu. Hal ini disebabkan oleh peningkatan transaksi digital yang terjadi di bank tersebut. SEVP Operations BRI, Nyoman Sugiri Yasa, menjelaskan bahwa proyeksi kas yang disediakan lebih rendah karena transaksi tarik tunai menurun 15%. “Masyarakat semakin terbiasa dengan transaksi cashless,” katanya.

BNI juga mengikuti tren serupa dengan menyiapkan uang tunai sebesar Rp21 triliun, lebih rendah dibanding tahun lalu. Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo, menyatakan bahwa alokasi ini akibat berkurangnya transaksi tarik tunai di ATM dan outlet cabang. “Nasabah lebih beralih ke layanan digital, terlihat dari pertumbuhan transaksi BNI Mobile Banking sebesar 36,7%,” ujarnya.

Dari informasi di atas, terdapat perbedaan signifikan dalam strategi yang diambil oleh masing-masing bank untuk memenuhi kebutuhan nasabah menjelang Lebaran 2025, tergantung pada kondisi dan proyeksi penggunaan uang tunai. Bank-bank besar seperti Mandiri, BCA, dan BSI tampaknya lebih optimis dalam mempersiapkan uang tunai, sedangkan BRI dan BNI mengadaptasi strategi dengan fokus lebih pada digital banking, mencerminkan perubahan perilaku masyarakat dalam bertransaksi.

Dalam konteks ini, meskipun beberapa bank berinvestasi lebih besar dalam uang tunai, lainnya lebih memilih untuk memanfaatkan teknologi dan layanan digital. Dengan adanya layanan perbankan yang beragam ini, diharapkan nasabah dapat memenuhi kebutuhan mereka dengan lebih mudah dan efisien, baik melalui transaksi tunai maupun non-tunai. Adanya pergeseran dari transaksi fisik ke digital nantinya berdampak pada dinamika industri perbankan di Indonesia, terutama saat memasuki masa-masa krusial seperti hari raya.

Berita Terkait

Back to top button