Inter Milan menghadapi tantangan besar menjelang leg pertama babak 16 besar Liga Champions melawan Feyenoord yang akan digelar di Stadion De Kuip, Rabu (14/2). Dengan sejumlah pemain sayap kiri yang terpaksa absen karena cedera, termasuk Federico Dimarco dan Matteo Darmian, pelatih Simone Inzaghi harus merumuskan strategi baru agar timnya tetap bisa mengimplementasikan sistem permainan 3-5-2 yang menjadi andalan.
Dari laporan yang dikutip dari Sky Sport Italia, ada rencana untuk mengubah peran Alessandro Bastoni dalam formasi tim. Bastoni yang sebelumnya berfungsi sebagai bek tengah, kini diproyeksikan untuk dimainkan di posisi yang lebih maju di sisi kiri. Pendekatan ini memungkinkan Inter untuk tetap mempertahankan struktur 3-5-2, sebuah formasi yang selama ini terbukti efektif bagi mereka.
Keputusan untuk menggeser Bastoni ke posisi tersebut tidaklah sembarangan. Ia memiliki pengalaman bermain lebih menyerang, berkolaborasi dengan Dimarco dalam situasi-situasi serangan. Dalam beberapa pertandingan sebelumnya, Bastoni juga bermain dengan baik saat membantu serangan, termasuk mengirimkan umpan silang yang memberikan assist untuk gol rekannya, seperti yang ia lakukan kepada Yann Bisseck musim lalu.
Dalam setup 3-5-2 yang baru ini, Bastoni tetap dapat berkontribusi dalam bertahan. Ia diharapkan bisa melakukan transisi dengan cepat antara menyerang dan bertahan, sehingga memberikan stabilitas pada lini belakang. Pergerakan bebas yang dimiliki Bastoni diharapkan akan menjadi senjata tambahan bagi tim, terutama dalam memanfaatkan ruang di sisi kiri.
Seperti yang dijelaskan dalam strategi permainan yang mungkin digunakan oleh Inter, skema pemain yang diusulkan adalah sebagai berikut:
- Formasi 3-5-2:
- Penjaga gawang: J Martinez
- Bek: Pavard, De Vrij, Acerbi
- Gelandang: Dumfries, Barella, Calhanoglu, Mkhitaryan, Bastoni
- Penyerang: Lautaro Martinez, Thuram
Dengan memasukkan Bastoni ke dalam susunan ini, Inter berharap dapat memaksimalkan potensi serangan sambil tetap mempertahankan kekuatan pertahanan. Pertandingan melawan Feyenoord diprediksi akan menjadi ujian bagi keberhasilan strategi ini, di mana Inter tidak hanya harus mendominasi permainan tetapi juga harus berhati-hati dengan serangan balik dari tim lawan.
Kehadiran Bastoni di posisi gelandang sayap kiri bisa jadi merupakan jawaban dari krisis pemain yang terjadi di tim. Melihat formasi yang diusulkan ini, Inter memiliki opsi untuk melakukan variasi dalam permainan mereka. Di satu sisi, mereka dapat melakukan serangan cepat melalui sayap, dan di sisi lain, tetap solid dalam bertahan dengan kehadiran tiga bek di belakang.
Meskipun kehilangan beberapa pemain penting, filosofi Inzaghi yang menekankan pada fleksibilitas taktik menjadi kunci untuk memaksimalkan potensi skuadnya. Para penggemar tentu menantikan bagaimana Bastoni akan melakoni peran barunya dan dampaknya terhadap performa tim secara keseluruhan dalam laga yang krusial ini.
Dengan adaptasi taktik dan pengembangan peran pemain, Inter terus menunjukkan ketangguhan meski dengan berbagai tantangan yang ada. Pertandingan melawan Feyenoord akan menjadi cerminan dari kebangkitan tim dalam menghadapi tekanan sekaligus berharap untuk melaju lebih jauh di kompetisi Eropa.