Bisnis

Bank Sumut Tawarkan Rp5 Triliun untuk Atasi Anggaran Pembangunan Terbatas

PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bank Sumut) mengambil langkah strategis dalam memberikan dukungan kepada pemda di wilayah kerjanya dengan menyiapkan dana pinjaman sebesar Rp4 triliun hingga Rp5 triliun. Langkah ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi 33 kabupaten/kota dalam menghadapi keterbatasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk menjalankan proyek-proyek pembangunan yang krusial.

Direktur Utama Bank Sumut, Babay Parid Wazdi, menyatakan bahwa pinjaman daerah ini merupakan jawaban atas inpres efisiensi anggaran yang sedang diterapkan pemerintah. "Pinjaman daerah ini akan menjadi solusi bagi keterbatasan APBD dalam membiayai proyek-proyek strategis," ujar Babay dalam keterangannya, Jumat (14/2/2025). Lebih lanjut, dia mengungkapkan bahwa keberadaan pinjaman ini akan mendukung keberlanjutan pembangunan, dengan dampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Pembangunan infrastruktur dan layanan publik menjadi fokus utama dari pemanfaatan dana pinjaman ini. Di sektor kesehatan, contohnya, ada rencana untuk meningkatkan status beberapa puskesmas menjadi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kelas D. Bank Sumut mencatat sekitar 660 puskesmas dan 43 RSUD kelas D, C, dan B di Sumut yang berpotensi mengalami peningkatan fasilitas melalui program ini. "Dengan pinjaman daerah, kita bisa dorong peningkatan fasilitas agar layanan kesehatan lebih baik dan merata," tambahnya.

Sektor pendidikan juga menjadi perhatian. Babay mencatat bahwa masih banyak sekolah di Sumut yang memiliki kondisi fasilitas dan sarana yang kurang memenuhi standar. Harapannya, pinjaman daerah dapat digunakan untuk memperbaiki infrastruktur pendidikan, sehingga siswa dapat belajar dalam lingkungan yang lebih nyaman dan mendukung perkembangan mereka.

Untuk mencapai keberhasilan program pinjaman daerah, penting adanya kolaborasi antara Gubernur Sumatera Utara terpilih dan bupati/wali kota se-Sumut. "Kami melihat bahwa umumnya visi dan misi kepala daerah memiliki kesamaan, seperti pembangunan infrastruktur, pertanian, pendidikan, dan kesehatan. Dengan kolaborasi yang kuat, pinjaman daerah dapat dimanfaatkan secara efektif untuk sektor-sektor tersebut," jelas Babay.

Berikut adalah beberapa poin penting mengenai strategi pinjaman daerah oleh Bank Sumut:

  1. Dana Pinjaman: Bank Sumut menyediakan dana sebesar Rp4 triliun hingga Rp5 triliun untuk 33 kabupaten/kota.
  2. Tujuan Pinjaman: Mengatasi keterbatasan APBD dalam membiayai proyek strategis.
  3. Sektor Fokus:
    • Pembangunan infrastruktur kesehatan dan pendidikan.
    • Penambahan fasilitas layanan kesehatan, seperti puskesmas menjadi RSUD.
    • Perbaikan fasilitas pendidikan agar lebih layak.
  4. Kolaborasi: Pentingnya keselarasan visi antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota untuk memaksimalkan dampak pembangunan.
  5. Pilot Project: Telah dilakukan audit terhadap proyek sebelumnya dan hasilnya positif, menunjukkan bahwa pinjaman dapat digunakan secara efisien.
  6. *Implementasi Pinjaman ini direncanakan mulai dieksekusi akhir tahun ini.

Dengan tambahan pinjaman ini, diharapkan jangkauan dan dampak proyek-proyek pembangunan dapat dirasakan secara lebih merata oleh masyarakat di berbagai daerah. "Eksekusinya paling tepat dilakukan di akhir tahun ini atau awal tahun depan, karena perlu dicantumkan dalam APBD maupun P-APBD," tutup Babay.

Semoga dengan adanya dukungan ini, langkah-langkah yang diambil oleh Bank Sumut dapat membantu pemerintah daerah dalam menjalankan program pembangunan yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Pembangunan yang berkelanjutan dan terukur menjadi harapan bersama untuk mencapai kesejahteraan yang lebih baik bagi seluruh warga Sumatera Utara.

Hendrawan adalah penulis di situs spadanews.id. Spada News adalah portal berita yang menghadirkan berbagai informasi terbaru lintas kategori dengan gaya penyajian yang sederhana, akurat, cepat, dan terpercaya.

Berita Terkait

Back to top button