
BPJS Ketenagakerjaan memberikan manfaat berupa Jaminan Hari Tua (JHT) yang penting bagi pekerja yang telah berhenti bekerja, entah karena pensiun, pengunduran diri, Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), atau alasan lainnya. Pencairan saldo JHT ini dapat membantu pekerja untuk mendapatkan perlindungan finansial saat melangkah ke fase baru dalam hidup mereka. Pekerja yang memenuhi syarat berhak mencairkan saldo JHT hingga Rp10 juta. Berikut adalah tata cara dan syarat yang perlu diketahui untuk mencairkan saldo JHT.
JHT merupakan program tabungan yang disediakan oleh BPJS Ketenagakerjaan dengan tujuan memberikan perlindungan finansial kepada para pekerja ketika mereka tidak lagi dalam status kerja. Pencairan saldo JHT dapat dilakukan dalam beragam situasi, seperti meninggalkan pekerjaan karena pensiun, PHK, kecacatan, atau bahkan jika peserta meninggal dunia, dalam hal ini klaim dapat diajukan oleh ahli waris. Selain itu, peserta yang telah terdaftar minimal selama 10 tahun juga dapat mengajukan pencairan sebagian saldo JHT.
Untuk memulai proses pencairan saldo JHT, peserta perlu memenuhi beberapa persyaratan dokumen. Berikut adalah daftar dokumen yang harus disiapkan:
– Kartu Peserta BPJS Ketenagakerjaan
– E-KTP (Kartu Tanda Penduduk Elektronik)
– Kartu Keluarga (KK)
– Buku tabungan
– Surat keterangan berhenti bekerja atau surat keterangan aktif bekerja (bagi klaim sebagian)
– NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak), jika ada
Mencairkan saldo JHT bisa dilakukan melalui dua metode, yaitu secara online dan langsung ke kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan.
Untuk klaim secara online, peserta dapat menggunakan aplikasi Jamsostek Mobile (JMO) jika saldo JHT di bawah Rp10 juta. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu diikuti:
1. Akses situs https://lapakasik.bpjsketenagakerjaan.go.id/.
2. Isi data diri, termasuk NIK, nama lengkap, dan nomor kepesertaan.
3. Unggah dokumen persyaratan dalam format JPG, JPEG, PNG, atau PDF (maksimal 6MB).
4. Simpan pengajuan dan nantikan jadwal wawancara online melalui email.
5. Lakukan verifikasi data melalui video call dengan petugas BPJS Ketenagakerjaan.
6. Setelah verifikasi berhasil, saldo JHT akan langsung ditransfer ke rekening peserta.
Sementara bagi peserta yang memiliki saldo di atas Rp10 juta, pencairan dana harus dilakukan dengan mendatangi kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan terdekat. Berikut adalah langkah-langkahnya:
1. Datang ke kantor BPJS Ketenagakerjaan dengan membawa dokumen asli dan formulir pengajuan klaim.
2. Ambil nomor antrean dan tunggu panggilan untuk wawancara.
3. Petugas akan melakukan verifikasi data.
4. Jika semua dokumen lengkap dan benar, peserta akan menerima tanda terima.
5. Selanjutnya, saldo JHT akan dikirimkan ke rekening yang telah didaftarkan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mengajukan klaim JHT. Pastikan dokumen yang diajukan lengkap untuk menghindari penolakan. Pengajuan klaim melalui LAPAK ASIK hanya dapat dilakukan pada hari kerja (Senin-Jumat) antara pukul 06.00 hingga 17.00, sedangkan pengajuan melalui aplikasi JMO bisa dilakukan setiap hari sesuai ketentuan yang berlaku. Waktu pencairan juga bervariasi, di mana saldo di bawah Rp10 juta dapat cair maksimal dalam satu hari kerja setelah berkas dinyatakan lengkap, sedangkan di atas Rp10 juta mengikuti prosedur di kantor cabang.
Dengan memahami cara dan syarat untuk mencairkan saldo JHT, peserta dapat lebih siap dan mendapatkan manfaat dari program ini. Proses pencairan yang mudah dan cepat akan membantu pekerja memanfaatkan dana JHT secara optimal sesuai dengan kebutuhan finansial mereka.