Asteroid Sebesar Piramida Dekati Bumi 26 Maret, Waspada!

Sebuah asteroid seukuran piramida yang dikenal sebagai 2014 TN17 akan melintas dekat Bumi pada 26 Maret 2023. Menurut informasi dari Laboratorium Propulsi Jet (JPL) NASA, asteroid ini bergerak dengan kecepatan sekitar 48.000 mph (77.300 km/jam) dan akan berada pada jarak 3,2 juta mil (5,1 juta kilometer) dari planet kita. Jarak ini sekitar 13 kali lebih jauh daripada bulan, sehingga walaupun dinyatakan sebagai "berpotensi berbahaya," tidak ada risiko bagi Bumi akibat asteroid ini pada waktu mendatang.

  • Pendekatan Terdekat: 2014 TN17 dijadwalkan menjadi yang terdekat dengan Bumi dalam lebih dari 100 tahun, dengan prediksi simulasi JPL yang meliputi perhitungan lintasannya dari tahun 1906 hingga 2200. Dalam data tersebut, asteroid ini diestimasi memiliki lebar sekitar 540 kaki (165 meter), sedikit lebih besar dari tinggi Piramida Besar Giza di Mesir.

  • Mengapa Dikatakan Berbahaya?: NASA menggolongkan asteroid ini sebagai "berpotensi berbahaya" berdasarkan ukuran dan kedekatannya yang dapat meningkatkan kemungkinan dampak. Meskipun demikian, kondisi saat ini menunjukkan bahwa asteroid tersebut tidak menimbulkan ancaman. Diperkirakan, jika asteroid ini menghantam Bumi, dampaknya dapat menghancurkan sebuah kota.

  • Pengamatan yang Direncanakan: Selama penerbangan mendatang, asteroid ini tidak akan dapat diamati dengan teleskop rumahan atau teropong bintang. Namun, NASA merencanakan pengamatan lebih lanjut menggunakan sistem Radar Tata Surya Goldstone (GSSR) di California, yang memiliki pengalaman dalam mempelajari objek tata surya saat mereka mendekati Bumi. Melalui pengamatan ini, para ilmuwan berharap dapat memperoleh wawasan mengenai struktur dan perilaku asteroid tersebut.

  • Situasi Asteroid Potensial Berbahaya Lainnya: Saat ini, terdapat sekitar 2.500 asteroid yang termasuk dalam kategori "berpotensi berbahaya". Menurut Pusat Planet Minor Persatuan Astronomi Internasional, tidak ada dari asteroid tersebut yang diprediksi akan menabrak Bumi dalam waktu dekat. Namun, beberapa di antaranya, seperti asteroid Apophis yang dijuluki "dewa kekacauan", diperkirakan akan mendekati Bumi lebih dekat daripada beberapa satelit pada tahun 2029.

Pada tahun 2022, NASA juga melakukan misi Uji Pengalihan Asteroid Ganda (DART) untuk menilai kemampuan tindakan preventif dalam mengubah jalur asteroid yang berisiko. Misi ini menunjukkan bahwa kita memiliki teknologi untuk mengubah lintasan asteroid jika terdeteksi lebih awal, meskipun metode ini memerlukan data yang cukup tentang target asteroid.

Para peneliti terus berupaya untuk melacak dan mempelajari objek-objek ruang angkasa ini, mengingat potensi risiko yang ada. Mengingat pentingnya peringatan dini, pencarian dan pemantauan asteroid berpotensi berbahaya menjadi prioritas utama dalam penelitian astronomi saat ini.

Seiring dengan kemajuan teknologi dan metode pengamatan yang lebih baik, harapan untuk memahami dan melindungi planet kita dari ancaman luar angkasa semakin meningkat. Dengan adanya pendekatan dekat 2014 TN17 yang akan datang, kesempatan ini tidak hanya menjadi alarm akan potensi risiko, tetapi juga memberikan platform untuk penelitian lebih lanjut yang dapat memberikan pemahaman lebih mengenai objek-objek luar angkasa yang mengelilingi Bumi.

Berita Terkait

Back to top button