AppLovin Tertegun: Penjual Terpendek Klaim Pertumbuhan AI Hanya Tipuan

Saham AppLovin (APP) jatuh hingga 22% pada hari Rabu setelah dua laporan dari penjual pendek mengklaim adanya praktik penipuan dan menipu yang dilakukan oleh perusahaan teknologi ini. Penurunan ini menandai sesi kerugian ketujuh berturut-turut bagi saham perusahaan yang sebelumnya meroket lebih dari 700% pada tahun 2024, menjadikannya sebagai pencetak keuntungan terbesar dalam indeks Russell 1000. Lonjakan saham tersebut dipicu oleh peningkatan pendapatan dan antusiasme investor terhadap model kecerdasan buatan terbaru perusahaan, "AXON 2.0", yang diklaim membuat pemasangan iklan dalam permainan mobile menjadi lebih efisien.

Klaim yang disampaikan oleh Culper Research dalam laporan mereka menegaskan bahwa keberhasilan AppLovin tidak dit driven oleh kecerdasan buatan, tetapi lebih kepada integrasi sistematis dan eksploitasi izin aplikasi berbahaya yang memungkinkan pemasangan aplikasi secara diam-diam. Menurut mereka, perangkat lunak AppLovin seringkali sudah terpasang di sejumlah ponsel Android, memungkinkan pengunduhan aplikasi tanpa harus melalui Google Play Store milik Alphabet.

Berikut adalah beberapa poin penting dari laporan tersebut:

  1. Strategi Iklan yang Dipertanyakan: AppLovin dituduh menciptakan iklan yang tampak lebih efektif dengan cara mendownload aplikasi lain tanpa persetujuan pengguna, menghasilkan pendapatan per instalasi yang lebih tinggi.

  2. Penggunaan Data Tanpa Izin: Laporan dari Fuzzy Panda Research menuduh bahwa bisnis iklan e-commerce AppLovin "mencuri data" dari platform Meta, seperti Facebook dan Instagram, dan menggunakan data tersebut untuk "reverse engineer" data iklan Meta, sehingga iklan mereka terlihat lebih efektif.

  3. Pelanggaran Privasi: Para analis menyatakan bahwa perangkat lunak AppLovin dapat melacak pengguna, termasuk anak-anak, tanpa izin mereka, yang menimbulkan kekhawatiran akan pelanggaran privasi.

Meskipun begitu, AppLovin memilih untuk tidak memberikan komentar terkait laporan tersebut. Saham perusahaan tersebut mencapai puncak pada $510,13 lebih awal bulan ini, meningkat lebih dari 57% sejak awal tahun. Namun, indikasi ketidakpastian di pasar teknologi terkait dengan pertumbuhan yang didorong oleh AI telah berimbas pada penurunan harga saham yang cukup signifikan.

Analisis Culper Research menunjukkan bahwa laporan tersebut dapat berpotensi membahayakan layanan AppLovin dari perusahaan-perusahaan besar seperti Apple, Meta, dan Google. Jika benar, praktis ini bisa memicu tindakan regulatori yang lebih ketat dari ketiga raksasa teknologi tersebut. Dalam temuan itu, mereka mengingatkan bahwa meskipun tidak terjadi denda besar dari Federal Trade Commission atau pelanggaran hukum privasi di California, kekuatan untuk menghentikan praktik bisnis buruk AppLovin ada di tangan perusahaan-perusahaan besar tersebut.

Saat ini, saham AppLovin diperdagangkan jauh di bawah level puncaknya, tetapi masih hampir lima kali lipat dari nilainya setahun lalu, menunjukkan volatilitas yang tinggi dalam valuasi perusahaan. Penurunan yang berlangsung dalam tujuh sesi berturut-turut ini membuktikan ketidakpastian investor terhadap masa depan strategi bisnis perusahaan di tengah kritik yang semakin berkembang mengenai etika dan legalitas praktik bisnis mereka.

Dengan berita terbaru ini, perhatian dan monitoring lebih lanjut terhadap tindakan yang mungkin diambil oleh Apple, Google, dan Meta akan sangat penting. Jika mereka mengambil langkah untuk membatasi atau memblokir perangkat lunak AppLovin, dampaknya bisa jauh lebih signifikan daripada yang diperkirakan saat ini. Investor dan pengamat industri kini menunggu dengan penuh harap dan ketidakpastian mengenai rumitnya dinamika antara teknologi, privasi, dan regulasi di pasar yang semakin ketat.

Exit mobile version