Sains

Apakah Pelangi Bisa Berbentuk Lingkaran? Fakta Menariknya!

Ketika Anda melihat pelangi di langit, Anda mungkin hanya melihatnya sebagai lengkungan warna-warni yang megah. Namun, tahukah Anda bahwa pelangi sebenarnya adalah lingkaran penuh warna? Pertanyaan ini mencuat dari seorang anak berusia tujuh tahun, Henry D., dari Cambridge, Massachusetts, yang bertanya, "Bisakah pelangi membentuk lingkaran?" Jawabannya, meskipun cukup menarik, adalah bahwa bagian bawah lingkaran pelangi umumnya tertutup oleh cakrawala saat kita melihatnya dari permukaan bumi.

Pelangi terbentuk ketika sinar matahari mengenai ribuan tetes air kecil yang mengambang di udara, seperti setelah hujan atau dalam keadaan berkabut. Proses ini dimulai ketika sinar matahari memasuki tetesan air dan membelok (fenomena yang disebut sebagai refraksi), memisahkan cahaya menjadi spektrum warna. Setiap warna cahaya membengkok dengan sudut yang berbeda saat memasuki dan keluar dari tetesan tersebut.

Untuk melihat pelangi secara utuh dalam bentuk lingkaran, Anda perlu berada di tempat yang cukup tinggi. Misalnya, saat Anda berada di puncak gunung, jika matahari berada di belakang Anda dan terdapat kabut, kemungkinan Anda dapat melihat lebih dari sekadar separuh lingkaran. Namun, cara terbaik untuk mengamati pelangi berbentuk lingkaran adalah dengan berada di dalam pesawat terbang di atas awan.

Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang bagaimana pelangi terbentuk dan cara Anda bisa melihatnya dengan lebih utuh:

  1. Pembentukan Pelangi: Pelangi terbentuk melalui kombinasi sinar matahari dan tetesan air, yang bertindak seperti prisma. Ketika cahaya menerangi tetesan air, cahaya tersebut dibiaskan serta dipisahkan menjadi warna-warna spektum: merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.

  2. Lingkaran Pelangi vs. Lengkung: Kita biasanya hanya melihat setengah lingkaran pelangi karena bagian bawahnya terhalang oleh bumi. Namun, jika Anda berada di ketinggian yang cukup, seperti di dalam pesawat terbang, Anda dapat melihat lingkaran lengkap.

  3. Fenomena ‘Pilot’s Glory’: Saat pilot terbang sementara pesawatnya berada di atas awan, mereka mungkin dapat melihat pelangi dalam bentuk lingkaran yang mengelilingi bayangan pesawat. Fenomena ini dikenal sebagai ‘pilot’s glory’.

  4. Membuat Pelangi Sendiri: Anda tidak perlu menunggu hujan untuk melihat pelangi. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan selang penyiraman yang diatur pada mode kabut. Dengan memposisikan diri agar sinar matahari berada di belakang Anda, Anda mungkin dapat melihat pelangi kecil di depan Anda.

  5. Keberagaman Pelangi: Meskipun banyak orang dapat melihat pelangi yang sama, tidak ada dua orang yang melihat pelangi yang sama persis karena sudut pandang setiap orang berbeda. Setiap orang melihat pelangi dengan spektrum warna yang sedikit berbeda tergantung pada posisi mereka relatif terhadap tetesan air.

Proses pelangi menjadi salah satu keajaiban alam yang paling menarik. Konsep bahwa pelangi tidak memiliki ‘ujung’ seperti yang selama ini kita percayai benar-benar fascinasi yang kaya akan ilmu pengetahuan. Dalam pandangan fisika, pelangi bukanlah objek fisik yang bisa dicapai, tetapi fenomena optik yang hanya dapat diinterpretasikan oleh mata kita.

Karena keinginan untuk memahami keajaiban alam terus berlanjut, pertanyaan seperti yang diajukan oleh Henry D. menjadi pengingat bagi kita semua untuk terus mengamati dan meneliti fenomena yang tampaknya sederhana namun sangat menarik ini. Pelangi membawa kita kepada keindahan dan kompleksitas dunia di sekitar kita, memberi kesempatan bagi setiap orang untuk menjadi peneliti dalam petualangan ilmiah mereka sendiri.

Hendrawan adalah penulis di situs spadanews.id. Spada News adalah portal berita yang menghadirkan berbagai informasi terbaru lintas kategori dengan gaya penyajian yang sederhana, akurat, cepat, dan terpercaya.

Berita Terkait

Back to top button