Apa Itu Rhinitis? Temukan Definisi dan Penyebabnya di Sini!

Rhinitis adalah suatu kondisi yang ditandai dengan peradangan pada lapisan dalam hidung. Keadaan ini dapat mengganggu saluran pernapasan dan dapat dialami oleh siapa saja di berbagai tempat. Meskipun rhinitis sering kali bersifat akut, penanganannya tergantung pada penyebab dan seberapa cepat tindakan diambil.

Rhinitis terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan penyebabnya, yakni:

1. Rhinitis Alergi: Jenis ini terjadi akibat reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap alergen seperti serbuk sari, tungau debu, bulu hewan peliharaan, jamur, dan spora. Rhinitis alergi cenderung lebih umum terjadi pada individu yang memiliki riwayat keluarga dengan alergi. Mereka yang tinggal di lingkungan dengan paparan alergen tinggi, seperti rumah yang memiliki hewan peliharaan atau di mana terdapat anggota keluarga yang merokok, lebih rentan terhadap kondisi ini.

2. Rhinitis Non-Alergi: Berbeda dengan rhinitis alergi, rhinitis non-alergi disebabkan oleh iritasi atau infeksi. Faktor-faktor pemicu meliputi infeksi virus atau bakteri, ketidakseimbangan hormon, polusi, cuaca dingin, makanan pedas, stres, efek samping obat, atau penggunaan semprotan hidung dekongestan secara berlebihan.

Gejala dari rhinitis dapat bervariasi dari ringan hingga parah dan sering kali memengaruhi saluran pernapasan atas, termasuk tenggorokan dan mata. Beberapa gejala yang umum ditemukan antara lain:

• Hidung tersumbat
• Bersin-bersin
• Gatal pada hidung dan mata
• Lendir berlebih dari hidung (seperti pilek)
• Tetesan lendir ke tenggorokan
• Sakit tenggorokan
• Batuk
• Mata berair
• Sakit kepala atau wajah
• Penurunan kemampuan mencium atau mengecap

Faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami rhinitis, terutama rhinitis alergi, adalah riwayat asma. Kehadiran rhinitis dapat memperburuk gejala asma, karena dapat mengganggu fungsi hidung dalam menyaring dan melembapkan udara sebelum mencapai paru-paru.

Diagnosis rhinitis biasanya dilakukan berdasarkan beberapa langkah pemeriksaan, antara lain pemeriksaan fisik, analisis riwayat kesehatan, pengamatan tanda-tanda khusus seperti lingkaran hitam di bawah mata, pembengkakan di hidung, serta pemeriksaan fungsi pernapasan. Jika diduga sebagai rhinitis alergi, pemeriksaan lebih lanjut dengan tes alergi mungkin akan dilakukan oleh dokter.

Dalam hal pengobatan, tindakan yang diambil akan disesuaikan dengan penyebab dan tingkat keparahan rhinitis. Beberapa opsi pengobatan yang dapat dilakukan mencakup:

• Obat-obatan: Antihistamin seperti Cetirizine, Lerzin, dan sebagainya dapat digunakan untuk meredakan gejala alergi.
• Semprotan Hidung: Digunakan untuk mengurangi hidung tersumbat dan produksi lendir.
• Suntik Alergi (Imunoterapi): Metode ini mungkin cocok bagi penderita rhinitis alergi yang tidak merespons pengobatan standar.
• Pembersihan Rongga Hidung: Menggunakan larutan saline untuk mengurangi iritasi dan lendir di hidung.

Rhinitis dapat menjadi gangguan yang signifikan bagi kualitas hidup penderitanya, terutama saat gejala muncul dan mengalami flare-up. Oleh karena itu, konsultan medis yang tepat dan perawatan yang cepat sangat penting untuk mengelola kondisi ini secara efektif. Mengingat banyaknya faktor pemicu dan jenis rhinitis yang ada, pemahaman yang lebih dalam mengenai hal ini akan membantu individu untuk lebih baik dalam menjaga kesehatan sistem pernapasan mereka.