
Manchester City baru-baru ini menghabiskan £183 juta dalam bursa transfer Januari lalu, yang memicu perdebatan mengenai posisi keuangan klub ini. Meskipun pengeluaran besar tersebut, analisis terbaru menunjukkan bahwa City tetap berada dalam posisi finansial yang kuat. Dalam laporan yang dipublikasikan oleh Chris Weatherspoon di The Athletic, faktanya bahwa klub ini telah mampu mengelola keuangan mereka dengan baik selama bertahun-tahun memberikan gambaran jelas tentang dominasi mereka di pasar.
Satu poin menarik dari pengeluaran City adalah bahwa mereka dapat mengatasi biaya tersebut dengan menjual Julian Alvarez seharga £64 juta. Penjualan ini adalah contoh nyata dari visi keuangan klub yang cerdas. Selain itu, akademi pemain mereka juga terus memberikan pendapatan yang signifikan. "Dalam enam tahun terakhir, enam pemain telah meninggalkan klub dengan biaya delapan digit meskipun tidak pernah bermain di Liga Premier," ungkap laporan tersebut, menunjukkan kemampuan City dalam menjual talenta dengan harga yang tinggi.
Berikut adalah beberapa aspek utama dari posisi keuangan Manchester City pasca pengeluaran besar-besaran:
Kepatuhan Terhadap Aturan Keuangan: Meskipun mengeluarkan dana besar, City masih mematuhi Peraturan Profit dan Keberlanjutan (PSR). Beberapa analisis menunjukkan bahwa mereka memiliki batasan PSR sebesar £324 juta, dan bahkan jika mereka mengalami kerugian sebesar £287 juta di musim ini, hal itu tidak akan berdampak signifikan.
Pertumbuhan Pendapatan: Meskipun tidak meraih treble di musim lalu, pendapatan City meningkat menjadi £715 juta, menjadikannya sebagai salah satu klub dengan penghasilan tertinggi di dunia. Dengan rencana ekspansi Stadion Etihad, City berupaya untuk menutup celah pendapatan pertandingan dengan rival domestik dan Eropa yang lebih besar.
Pendapatan Komersial: Pendapatan dari sponsorship dan komersial mencapai £344,7 juta, meskipun ada kritik terkait skandal pembiayaan yang diduga berasal dari pemilik Sheikh Mansour. Klub ini berdalih tidak melakukan kesalahan apapun dan laporan keuangan mereka telah diperiksa oleh auditor tanpa masalah.
Struktur Gaji dan Investasi: Meskipun total gaji City turun sedikit menjadi £412,6 juta, mereka tetap memegang rekor pengeluaran gaji tertinggi di Liga Premier. Meskipun ada klaim dari beberapa pihak, termasuk presiden La Liga Javier Tebas, yang menyatakan bahwa City memanipulasi biaya melalui perusahaan afiliasi, City tetap berpegang pada transparansi dan kepatuhan terhadap regulasi.
- Pengeluaran Bersih: Dalam lima tahun terakhir, pengeluaran bersih City (£399,9 juta) lebih rendah dibandingkan dengan klub-klub seperti Chelsea dan Arsenal. Ini menunjukkan bahwa City telah mengelola pengeluaran mereka dengan lebih efektif.
Di sisi lain, masalah hukum yang dihadapi City menjadi bayang-bayang yang mengkhawatirkan. Klub ini dituduh menyamarkan pendanaan pemilik sebagai pendapatan sponsorship dan menghadapi 129 tuduhan. Meskipun auditor mereka, BDO LLP, telah menandatangani laporan keuangan tanpa masalah, implikasi dari tuduhan ini bisa sangat besar jika terbukti benar.
Meski tantangan hukum yang dihadapi, investasi Manchester City dalam infrastruktur, penguatan skuad, dan ekspansi komersial menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki rencana untuk memperlambat pertumbuhan. Sambil berusaha untuk mempertahankan dominasi di lapangan, klub ini tampaknya juga berfokus pada strategi keuangan yang berkelanjutan.
Dengan semua statistik dan fakta yang ada, Manchester City menunjukkan bahwa mereka memiliki manajemen keuangan yang cerdas dan siap menghadapi tantangan di masa depan. Kontroversi dan kritik mungkin akan terus ada, tetapi dengan catatan keuangan yang kuat, mereka tetap salah satu klub teratas di dunia sepak bola saat ini.