Agenda RUPST BNI 2025: Buyback Saham dan Perubahan Pengurus

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Rabu, 26 Maret 2025, di Menara BNI, Pejompongan, Jakarta Pusat. RUPST ini dijadwalkan mulai pukul 10.00 WIB dan akan membahas tujuh mata acara penting yang dapat memengaruhi arah kebijakan dan kinerja perusahaan ke depan.

Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen BNI mengungkapkan bahwa salah satu agenda utama adalah meminta persetujuan untuk laporan tahunan dan laporan keuangan tahun buku 2024. Hal ini penting karena laporan tersebut mencerminkan kinerja BNI selama setahun terakhir. Manajemen BNI berkomitmen untuk memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris atas tindakan yang telah dilakukan, dengan catatan tidak ada perbuatan melanggar hukum.

Selain itu, agenda kedua RUPST adalah persetujuan penggunaan laba bersih BNI untuk tahun buku 2024, yang biasa mencakup keputusan terkait pembayaran dividen kepada para pemegang saham. Pembayaran dividen ini merupakan salah satu cara BNI untuk memberikan imbal hasil kepada pemegang saham sebagai bentuk penghargaan atas investasi mereka.

Agenda ketiga yang akan dibahas menyangkut penetapan gaji dan tunjangan untuk Direksi serta Dewan Komisaris BNI untuk tahun buku 2025. Hal ini mencakup juga pemberian tantiem atas kinerja tahun 2024 dan insentif jangka panjang periode 2025-2027. Pendanaan yang tepat terhadap pengurus penting untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja perusahaan di masa depan.

Empat agenda lainnya mencakup persetujuan penunjukan akuntan publik yang akan melakukan audit atas laporan keuangan, serta rencana pembelian kembali (buyback) saham. Agenda buyback ini menjadi sorotan karena akan memungkinkan BNI untuk mengelola sahamnya secara lebih fleksibel dan memberikan nilai lebih kepada pemegang saham melalui pengurangan jumlah saham beredar.

MPBBNI juga akan membahas perubahan anggaran dasar perseroan yang mungkin diperlukan untuk menyesuaikan dengan perkembangan kebutuhan perusahaan dan pasar, serta perubahan susunan pengurus. Semua perubahan ini harus disetujui oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna yang memiliki hak atas keputusan strategis di bank ini.

Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar, menyebutkan bahwa laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp21,46 triliun pada tahun 2024 mengalami peningkatan 2,64% dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan ini didorong oleh transformasi digital yang sedang dijalankan oleh perusahaan, yang terbukti efektif dalam meningkatkan nilai tabungan nasabah dari Rp232 triliun pada 2023 menjadi Rp258 triliun pada 2024.

“Pertumbuhan tabungan ini mencerminkan daya saing BNI yang kuat di tengah tantangan likuiditas dan kondisi ekonomi yang fluktuatif, baik domestik maupun global,” ungkap Tumilaar.

Dalam konteks ini, pelaksanaan RUPST yang akan datang diharapkan dapat memberikan gambaran jelas tentang strategi manajemen dalam menghadapi tantangan ke depan, terutama dalam menjaga pertumbuhan dan profitabilitas. Keputusan yang diambil di dalam RUPST ini akan berimplikasi pada arah kebijakan BNI di masah depan, termasuk rencana ekspansi dan investasi yang ditargetkan untuk meningkatkan layanan dan produk bagi nasabah.

Dengan segala agenda yang direncanakan, RUPST BNI 2025 diharapkan dapat menciptakan momentum positif bagi pemegang saham dan nasabah. Keputusan yang diambil akan menjadi cermin dari komitmen BNI dalam menjalankan prinsip tata kelola yang baik demi keberlangsungan dan pertumbuhan jangka panjang.

Berita Terkait

Back to top button