Mudik merupakan tradisi yang sangat diidam-idamkan oleh masyarakat Indonesia, terutama menjelang hari raya. Namun, perjalanan panjang yang sering kali dilakukan dalam waktu berjam-jam dapat berimplikasi negatif bagi kesehatan tubuh, terutama bagi mereka yang duduk terlalu lama. Berikut ini adalah lima bahaya yang harus diwaspadai saat melakukan perjalanan mudik.
Pertama, peningkatan risiko penyakit kardiovaskular. Duduk dalam posisi statis selama berjam-jam menyebabkan aliran darah dan metabolisme tubuh terhambat, sehingga meningkatkan kemungkinan terkena penyakit jantung dan pembuluh darah. Sebuah penelitian yang dilansir oleh Mayo Clinic menunjukkan bahwa kurangnya aktivitas fisik sepanjang perjalanan dapat memperburuk kesehatan jantung, memicu penumpukan lemak, dan meningkatkan tekanan darah. Ini dapat berujung pada kondisi berbahaya seperti penyakit jantung atau stroke.
Kedua, sakit pinggang. Kebiasaan dianggap benda mati setelah mengemudikan mobil atau sebagai penumpang di perjalanan panjang bisa menyebabkan tekanan berlebih pada tulang belakang. Menurut informasi dari Better Health, posisi duduk yang buruk dan tidak nyaman dapat menimbulkan masalah kronis pada punggung, termasuk rasa sakit yang berkepanjangan. Posisi duduk yang salah akan meningkatkan ketegangan pada otot punggung, sehingga seabgai dampaknya, sakit pinggang menjadi hal yang umum terjadi.
Ketiga, peningkatan risiko kanker. Kurangnya aktivitas fisik dapat mempengaruhi metabolisme tubuh dan meningkatkan risiko terkena sejumlah jenis kanker, seperti kanker usus besar dan kanker payudara. Studi menunjukkan bahwa duduk terlalu lama dapat menurunkan aktivitas enzim tubuh yang berfungsi melawan pertumbuhan sel kanker. Oleh karenanya, penting untuk melakukan gerakan atau peregangan secara berkala selama perjalanan mudik untuk menekan risiko ini.
Keempat, leher dan bahu kaku. Menghabiskan waktu lama dengan posisi duduk yang tidak ergonomis atau cenderung membungkuk dapat mengakibatkan ketegangan di bagian leher dan bahu. Banyak pengemudi atau penumpang yang tidak menyadari posisi duduk mereka dan cenderung menunduk untuk melihat ponsel atau layar mobil. Hal ini hanya akan memperburuk rasa sakit dan ketidaknyamanan.
Kelima, risiko Deep Vein Thrombosis (DVT). Salah satu dampak paling serius dari duduk dalam waktu lama adalah kemungkinan terbentuknya bekuan darah di pembuluh darah vena, yang dikenal sebagai DVT. Situasi ini sangat mungkin terjadi saat bepergian jauh, baik menggunakan kendaraan pribadi maupun transportasi umum. Menurut WebMD, jika bekuan darah ini terlepas dan mencapai paru-paru, dapat menimbulkan kondisi yang dikenal sebagai emboli paru yang sangat berbahaya dan memerlukan penanganan medis segera.
Menghadapi berbagai risiko di atas, sangat penting bagi pemudik untuk melakukan langkah-langkah pencegahan. Pertama, ubah posisi duduk secara berkala untuk mengurangi tekanan pada tubuh dan menjaga sirkulasi darah tetap lancar. Selanjutnya, luangkan waktu untuk berhenti setiap beberapa jam untuk sekadar berdiri dan meregangkan tubuh. Ini juga termasuk melakukan peregangan ketika berhenti di rest area untuk mengurangi ketegangan otot yang kaku akibat duduk terlalu lama.
Selain itu, pastikan untuk menjaga hidrasi tubuh dengan minum cukup air selama perjalanan, dan hindari minuman berkafein atau beralkohol yang bisa menyebabkan dehidrasi. Rencanakan berhenti dan bergerak setiap 2-3 jam untuk berjalan selama 10-15 menit guna mengurangi tekanan pada kaki dan mencegah pembentukan bekuan darah.
Dengan memperhatikan dan menerapkan langkah-langkah ini, pemudik bisa menjaga kesehatan tubuh dan meminimalkan risiko masalah kesehatan saat melakukan perjalanan jauh. Perjalanan mudik yang nyaman dan aman bukan hanya tentang selamat sampai tujuan, tetapi juga bagaimana menjaga kesehatan selama perjalanan.