15,4 Juta Nasabah Program Mekaar, PNM Ungkap Manfaat Besar!

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) terus menunjukkan komitmen dalam pemberdayaan segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Saat ini, PNM mencatat total 15,4 juta nasabah aktif yang tercakup dalam program Mekaar. Program ini dirancang untuk membantu perempuan prasejahtera yang terlibat dalam usaha mikro, dan menjadi salah satu inisiatif signifikan dalam mendukung ekonomi masyarakat kecil.

Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, menjelaskan bahwa program Mekaar telah berjalan selama sepuluh tahun dan berhasil menjangkau hampir seluruh wilayah Indonesia. "Total per hari ini ada 15,4 juta nasabah yang aktif. Kami menargetkan segmen ultra mikro, termasuk mereka yang unbankable dan invisible, yaitu mereka yang baru mulai berani untuk berusaha," tuturnya saat acara Buka Puasa Bersama Media di Menara PNM, Jakarta Selatan.

Program Mekaar diluncurkan pada tahun 2015 dengan fokus utamanya adalah pemberian pinjaman modal kepada perempuan pelaku UMKM. Calon nasabah yang dapat memanfaatkan program ini merupakan keluarga dengan indeks pendapatan per kapita maksimal US$1,99 per hari atau sekitar Rp800.000 per bulan. Selain itu, mereka juga harus memenuhi standar cash poor index house, sebuah indikator yang menunjukkan keterbatasan keuangan.

Sampai saat ini, PNM telah mengelompokkan nasabah Mekaar dalam 890.000 kelompok, yang tersebar di sekitar 6.165 kecamatan dari total 7.500 kecamatan di Indonesia. Arief mengungkapkan, nasabah program ini menjangkau 452 kabupaten/kota di seluruh 36 provinsi. "Jika kita menghitung jumlah penduduk Indonesia sekitar 284 juta dan perempuan mencapai 150 juta, berarti satu dari sepuluh perempuan di Indonesia adalah nasabah PNM Mekaar," ungkapnya. Hal ini menggambarkan dampak signifikan dari program ini bagi perempuan di Indonesia, sekaligus menegaskan pentingnya dukungan dari seluruh pemangku kepentingan.

Sejak peluncurannya, fokus PNM adalah mewujudkan ketahanan dan kemandirian ekonomi masyarakat kecil, terutama mereka yang terpaksa hidup dalam kondisi miskin ekstrem. Arief catat, pada tahun 2023, dari total 14,8 juta nasabah, terdapat sekitar 4,4 juta nasabah yang berada dalam kategori miskin ekstrem. "Segmentasi masyarakat ini sering kali tidak terjangkau oleh layanan pembiayaan, sehingga sangat sulit bagi mereka untuk mendapatkan bantuan keuangan," imbuhnya.

Adanya peningkatan biaya hidup saat ini juga menjadi tantangan tersendiri. Arief menjelaskan bahwa dulunya, masyarakat pedesaan tidak memiliki kewajiban biaya hidup yang tinggi. "Sekarang, semua ada ongkosnya. Jika pendapatan tidak mencukupi, mereka akan terjerumus ke dalam kemiskinan ekstrem," tegasnya. Oleh karena itu, fokus utama PNM adalah memberikan dukungan yang efektif dan berkelanjutan kepada mereka yang tergolong dalam kategori ini.

Berikut adalah beberapa manfaat program Mekaar bagi masyarakat kecil:

  1. Akses Pembiayaan: Membuka kesempatan bagi perempuan prasejahtera untuk mendapatkan modal usaha dan meningkatkan pendapatan.

  2. Pemberdayaan Perempuan: Mendorong kemandirian ekonomi perempuan, sehingga mereka dapat berkontribusi lebih besar dalam ekonomi keluarga dan masyarakat.

  3. Pelayanan di Wilayah Terpencil: Mencapai nasabah di daerah yang sebelumnya tidak terjangkau oleh layanan keuangan formal, memberikan mereka peluang untuk berinvestasi dalam usaha.

  4. Pengurangan Kemiskinan: Membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat yang terjebak dalam kemiskinan ekstrem dengan menyediakan dukungan finansial.

  5. Ekosistem Usaha: Membangun ekosistem yang mendukung pertumbuhan usaha mikro melalui kolaborasi dengan berbagai stakeholder.

Program Mekaar bukan hanya sekadar layanan pinjaman, tetapi juga alat untuk mendorong perubahan sosial dan ekonomi di Indonesia. PNM terus berupaya untuk memperluas jangkauan dan dampak program ini, memastikan bahwa lebih banyak perempuan dapat merasakan manfaatnya dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi yang lebih inklusif. Keberhasilan program ini mencerminkan komitmen PNM dalam mengatasi tantangan kemiskinan dan memberdayakan masyarakat kecil agar lebih mandiri secara ekonomi.

Berita Terkait

Back to top button